Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Total kasus 26. Dari 26 yang pedagang 13. Artinya 6 kemudian 7 (13 lainnya) itu keluarga dari para pedagang itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo kepada wartawan di Sleman, Rabu (23/9).
Joko mengatakan, sejak Selasa (22/9), sudah tidak ada lagi penambahan kasus virus corona dari klaster Pasar Cebongan. Sehingga klaster ini dinyatakan selesai.
"Baik penjual, pedagang maupun keluarga sudah berhenti. Sudah tidak ada lagi penambahan (kasus). Dan kan sempat ditutup tiga hari (pasar) ketika itu," ucap Joko.
Selain itu Pemkab Sleman juga berencana akan melakukan sampling tes di sejumlah pasar. Dinas Kesehatan Sleman akan bekerjasama dengan dinas terkait untuk sampling ini.
"Sebetulnya ada rencana untuk melakukan sampling ulang. Karena dulu sudah beberapa pasar kita sampling dulu. Setelah ada kasus Cebongan sudah kita pikirkan untuk mencari sampel lagi pasar yang perlu dilakukan skrining," tutur Joko.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pasar Cebongan di Kabupaten Sleman dinyatakan menjadi klaster corona. Hal itu menyusul ditemukannya 2 orang positif di pasar tersebut yaitu petugas toilet dan pedagang.
Setelah dilakukan tracing ada 17 orang lain yang tertular. Sehingga total kasus mencapai 19 orang.
Joko Hastaryo menjelaskan kasus bermula dari penjaga toilet yang mengalami batuk dan pilek yang kemudian terkonfirmasi corona 7 September. Lalu pada 8 September satu pedagang dinyatakan positif corona juga.