Hasil Visum Tahanan Polrestabes Medan yang Tewas: Luka di Kepala hingga Rahang

27 Desember 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif mengungkap hasil visum terhadap tahanan Polrestabes Medan yakni Budianto Sitepu (42 tahun) yang tewas usai dua hari ditangkap.
ADVERTISEMENT
Budianto diduga tewas imbas aksi kekerasan yang dilakukan 6 polisi saat proses penangkapan.
“Lalu kalau dari hasil visum ada beberapa kekerasan yang dialami oleh yang bersangkutan, ada luka di kepala kemudian ada juga di rahang,” kata Gidion pada Jumat (27/12).
“Hasil visum lengkap besok kami sampaikan dalam progres penyidikan yang kami lakukan ya,” sambungnya.
Sementara itu, Gidion belum merinci bentuk kekerasan yang dilakukan oleh enam anggotanya itu. Katanya, proses penyelidikan masih berjalan.
“Nah pada saat ini kita harus clear, nantinya saya diberi ruang untuk melakukan penyelidikan. Ada dugaan kekerasan terjadi pada saat proses penangkapan,” kata dia.
“Kemudian kami juga sudah melakukan pemeriksaan dan sedang melakukan pemeriksaan internal yang dilakukan oleh Paminal Polrestabes Medan terhadap anggota yang melakukan penangkapan pada saat itu,” jelasnya.
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Budianto sebelumnya ditangkap bersama 2 rekannya pada Rabu (25/12) dini hari atas ulahnya mengancam anggota polisi yakni Ipda ID lantaran tidak diterima ditegur.
ADVERTISEMENT
Ketiganya sebelumnya ditegur lantaran mabuk-mabukan dan karaoke di tengah malam sehingga mengganggu masyarakat.
Budianto dan rekannya lalu mengancam Ipda ID akan membawa massa. Selain itu, juga mereka juga membawa senjata tajam.
Budianto disebut-sebut merupakan anggota ormas.
Atas pengancaman itu, Ipda ID pun memanggil rekannya untuk melakukan penangkapan. Penangkapan dilakukan pukul 00.20 WIB dan diduga ada aksi kekerasan di sana.
Hingga akhirnya pukul 15.05 WIB Budianto dibawa ke RS Bhayangkara lantaran muntah-muntah di tahanan. Lalu, esok harinya ia dinyatakan meninggal dunia.