Hasto: Ada Intimidasi yang Dilakukan Oknum Aparat untuk Dukung Paslon 02

27 Januari 2024 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto Kristiyanto, Rabu (17/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristiyanto, Rabu (17/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pemeriksaan polisi terhadap Aiman Witjaksono jurnalis yang juga juru bicara TPN Ganjar-Mahfud. Hasto memprotes keras perlakuan terhadap Aiman yang diduga menunjukkan pelanggaran proses hukum.
ADVERTISEMENT
"Pemeriksaan Aiman sebagai saksi dari pukul 09.00 hingga 23.00 WIB hingga penyitaan HP menunjukkan pelanggaran proses hukum. Kami solider dengan Bung Aiman," kata Hasto kepada wartawan, Sabtu (27/1).
Hasto mengaku juga menemukan adanya intimidasi oknum aparat yang mendukung paslon 02 Prabowo-Gibran.
"Saya sendiri ketika turun ke bawah memang menemukan banyak intimidasi yang dilakukan oleh oknum aparat untuk mendukung paslon 02 dan partai yang dipimpin oleh kerabat Pak Jokowi," tutur dia.
Dia mengungkapkan berbagai modus intimidasi yang diterapkan. Misalnya di Sulawesi, model oknum aparat mengancam kepala desa dengan mempersoalkan dana desa.
"Lalu menekan kepala desa dengan mengatakan 'Jika masih mau tidur sama istri, bantu kami'," ujar Hasto menirukan laporan dari daerah.
ADVERTISEMENT
"Ada juga cara lain, 'Sudah partai kamu tidak kami ganggu, namun dukung paslon 02'. Ada juga pendekatan ke Ketua RT di mana oknum tersebut meminta jatah suara untuk partai istana," ujarnya.
Hasto mengatakan, PDIP percaya bahwa TNI/Polri memiliki sejarah hebat bagi negeri. Karena itu, ia meminta jangan rusak kepercayaan rakyat dengan bermain politik praktis dan aparat harus netral.
"Pemilu itu rakyat yang berdaulat. Jangan bawa pemilu sebagai pertarungan antara kedaulatan rakyat versus ambisi penguasa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Hukum HAM Yasonna H Laoly mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersatu mensikapi berbagai intimidasi yang semakin masif.
"Apa yang saya sampaikan senapas dengan seruan para tokoh bangsa, para cendekiawan, budayawan, dan para tokoh pro-demokrasi agar pemilu benar-benar jurdil," tutur Yasonna.
ADVERTISEMENT