Hasto: Ada Partai yang Hobinya Impor, Minyak Goreng dan Garam Saja Dikorupsi

3 Februari 2023 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berpidato dalam Apel Siaga Petani MSP, 'Daulat Pangan Nasional, Petani Sejahtera' di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jumat (3/2/2023). Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berpidato dalam Apel Siaga Petani MSP, 'Daulat Pangan Nasional, Petani Sejahtera' di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jumat (3/2/2023). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bercerita soal bagaimana pemerintah harus membangun hubungan yang kuat dengan parlemen. Sebab, 'menguasai' eksekutif saja tidak cukup.
ADVERTISEMENT
"Pemerintahan sebagaimana diceritakan Ibu Mega, ini mewakili berbagai kepentingan. Banyak partai yang ada di pemerintahan, kita tidak bisa membentuk pemerintahan sendiri karena kekuatan PDIP belum cukup untuk itu," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Jl. Raya Lenteng Agung No. 99, Jakarta Selatan, Jumat (3/2).
Ia bercerita dalam agenda Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDIP yakni Apel Siaga Petani MSP, 'Daulat Pangan Nasional, Petani Sejahtera'.
Para petani menghadiri apel. Foto: Dok. PDIP
Selain petani, tampak petinggi PDIP seperti Hasto Kristiyanto dan Djarot Saeful Hidayat Foto: Dok. PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berpidato di acara apel petani, Megawati hadir secara online. Foto: Dok. PDIP
Apel siaga itu turut diikuti oleh lebih dari 100 petani dari sejumlah daerah dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Mereka memakai caping.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri beserta ribuan kader hadir secara daring melalui layanan telekonferensi.
Hasto pun bercerita tiap parpol memiliki visi yang berbeda. Bahkan ia menyindir ada yang kebanyakan impor.
ADVERTISEMENT
"Di situlah kita berhadapan dengam platform partai berbeda. Ada partai yang hobinya mengimpor pangan. Beberapa waktu lalu yang namanya minyak goreng aja ada yang dikorupsi, yang namanya garam aja ada yang dikorupsi," tuturnya.
"Padahal kita bisa, yang namanya daerah nanti itu curah hujannya itu rendah, untuk merancang pabrik garam, ini sederhana prosesnya. Hanya penguapan saja sudah jadi garam itu," sambung dia.