Hasto: Ada yang Ngaku Sahabat tapi Demo Kantor Partai, Pengkhianat

27 April 2024 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
zoom-in-whitePerbesar
Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan kunci utama agar partai menang besar di Pilkada 2024 adalah soliditas kader dan tidak ada yang mengaku sahabat tetapi ternyata berkhianat.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan PDIP Hasto saat memberikan pengarahan di Rapat Konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (27/4). Hasto menuturkan, terlepas dari proses politik di tingkat nasional terkait hasil pilpres, partai berlambang kepala banteng itu akan tetap melangkah ke depan.
"Partai move on, tetap bergerak ke depan, partai menyiapkan langkah-langkah strategis termasuk di dalam agenda yang sebentar lagi akan kita hadapi pada 27 November 2024 dengan pilkada serentak," kata Hasto.
Dia menegaskan kunci kesuksesan pilkada serentak adalah seluruh jajaran partai harus solid. Artinya, para elite harus solid. Dalam konteks itu, Hasto mengatakan jangan sampai ada lagi pihak yang mengaku sahabat tetapi sebenarnya adalah pengkhianat.
"Karena ini ada yang mengaku sahabat tapi malah mendemo kantor partai. Itu pengkhianat bukan sahabat," tegas Hasto tanpa mengungkap siapa yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Hasto mengingatkan bahwa akan ada beberapa proyek-proyek politik yang mencoba membelah soliditas PDIP melalui politik devide et impera.
“Dalam pilkada pasti ada yang namanya vested interest, ada kepentingan-kepentingan, bahkan kadang kepentingan orang per orang. Maka akan ada upaya bagaimana mengganggu soliditas PDIP," ujar Hasto.
"Karena itulah, maka kunci menghadapi pilkada, syarat yang pertama, kita harus solid," tegas Hasto lagi.
Pada kesempatan itu, Hasto juga mengingatkan agar setiap kader harus selalu mengingat bahwa kebenaran ada di rakyat arus bawah dalam menghadapi guncangan demokrasi saat ini.
“Sebab nurani paling jernih itu ada di Arus Bawah. Karena itu belajar dari pemilu, setiap kader harus tunjukkan watak sejatinya. Sebab ujian itu adalah bukan ketika berjuang berusaha menjadi pemimpin, tapi ujian sebenarnya adalah ketika sudah memegang kekuasaan itu,” ujar Hasto.
ADVERTISEMENT