Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan kubu Ganjar-Mahfud ketakutan karena tak berisi capres-cawapres muda. Nusron memandang ini jadi alasan narasi demokrasi sedang tidak baik kerap disinggung, termasuk oleh capres Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai justru pihak Nusron yang seharusnya panik. Hasto menjadi pihak yang ikut menilai Gibran dapat maju sebagai cawapres karena ada manipulasi Mahkamah Konstitusi.
"Kita kan menyatu dengan rakyat. Siapa yang menyatu dengan rakyat tidak pernah panik. Siapa yang bersekutu dengan kekuasaan sampai melakukan rekayasa hukum itulah yang panik," kata Hasto di Gedung High End, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Hasto mengatakan ketika Indonesia merdeka, kedaulatan rakyat di atas segalanya. Rakyat menentukan arah masa depan dan rakyat yang harus memberikan suara secara bebas tanpa intimidasi.
Tetapi, kedaulatan itu menurutnya kini terancam, terbukti dari polemik MK.
"Apa yang dilakukan (disampaikan) Pak Ganjar kan mengutarakan bagaimana suara dari guru bangsa, suara tokoh-tokoh bangsa yang dikenang kredibilitasnya. Bahkan Mas Goenawan Mohamad turun gunung, Gus Mus membacakan puisi yang menyentuh sanubari kita. Omi Nurcholish Madjid juga menyatakan kepedihannya," papar Hasto.
ADVERTISEMENT
"Padahal kita tahu dulu komite independen pemantau pemilu itu atas prakarsa dari Pak Nurcholis Madjid. Tugas pemimpin itu menyuarakan suara rakyat, bukan menutupi suara rakyat dengan pencitraan," imbuh dia.
Hasto lalu menyinggung nomor urut pilpres yang didapat Ganjar-Mahfud yang dinilainya punya makna terkait kebenaran dan kejujuran.
"Tadi malam begitu pasangan Pak Ganjar-Prof Mahfud MD dapat nomor 3, HP saya kebanjiran pesan. Ada yang mengatakan 3 ini, Trisula Weda yang artinya lambang lurus, benar, dan jujur," pungkasnya.