Hasto Diperiksa KPK, Ganjar: Karena Keras dan Kritis

20 Agustus 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbincang dengan tim kuasa hukumnya saat memenuhi panggilan pemeriksaan KPK sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbincang dengan tim kuasa hukumnya saat memenuhi panggilan pemeriksaan KPK sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Merah Putih KPK, pada Selasa (20/8). Ia memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa terkait kasus suap proyek jalur kereta api pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, menilai ada rasa politik dalam pemanggilan ini.
"Mas Hasto kemarin ngobrol sama saya panjang dia punya komitmen kalau dipanggil aparat penegak hukum ya akan datang," kata Ganjar di Sleman.
"Tapi rasa-rasanya selalu ada rasa politik yang berkembang di masyarakat, ada rasa hukum dan keadilan yang berkembang di masyarakat, pasti orang bertanya, kalau nggak salah Mas Hasto itu dulu juga diperiksa untuk urusan statement-nya dia diperiksa, untuk urusan Harun Masiku diperiksa, sekarang urusan kereta api ya kalau enggak salah dia diperiksa. Ini tiga yang terus-menerus," bebernya.
Ganjar mengatakan Hasto merupakan orang yang kritis dan keras. Bisa jadi pemanggilan ini merupakan bagian dari menghentikan Hasto agar tak kritis.
ADVERTISEMENT
"Dan kalau kami membacanya gampang karena Mas Hasto sangat keras, dia orang yang sangat kritis maka biasanya yang kritis-kritis ini menakutkan maka ya ini bagian dari bagaimana menghentikan agar mas Hasto tidak kritis, dan saya kira keliru, karena mas Hasto pasti akan sangat kritis," katanya.
Lanjutnya, semua yang kritis dan keras pasti akan dicari.
"Pola-pola ini terbaca dengan gampanglah, kita orang yang hidup di era Orde Baru, dulu di era Orde Baru itu kamu melawan Orde Baru kamu masuk kategori PKI, yang kedua kamu masuk kategori subversi, habislah dia," bebernya.
"Kalau sekarang enggak, dicari korupsi di manapun, maka kalau kemudian proses peradilan bisa fair dan sebagainya saya kira ini akan mendidik dan Mas Hasto orang punya komitmen, tidak lari dia," ujarnya.
ADVERTISEMENT