Hasto Diskusi Bareng Rocky Gerung, Singgung KKN di Era Jokowi

20 Mei 2024 17:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diksuksi KSPIS terkait Harkitnas Foto: Dok. KSPSI
zoom-in-whitePerbesar
Diksuksi KSPIS terkait Harkitnas Foto: Dok. KSPSI
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri diskusi yang digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Jakarta pada Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
Selain Hasto, acara ini turut dihadiri Rocky Gerung, Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan. Ini merupakan momen langka karena sebelumnya Rocky, Jumhur dan Syahganda berbeda haluan dengan PDIP.
Diskusi ini mengangkat tema besar seputar hari kebangkitan nasional yang diperingati setiap 20 Mei. Hasto dalam kesempatan ini mengkritik keras kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Harkitnas dikatakan kemunduran nasional sehingga ada aliansi mundur mewakili Indonesia Maju. Dalam perspektif sekarang ada beberapa hal yang perlu kita kritisi menjawab pemerintahan," kata Hasto.
Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi memimpin sidang KTT WWF Bali, Senin (20/5/2024). Foto: Dok Tangkapan Layar Youtube Setpres
Hasto menyinggung pentingnya masalah budi pekerti. Menurutnya, di akhir kepemimpinan Jokowi, budi pekerti yang menjadi inti kebangkitan nasional tidak lagi penting karena telah digantikan oleh nepotisme.
Hasto memuji Rocky Gerung yang menurutnya tahu sifat Jokowi tidak baik. Rocky pernah menyebut Jokowi adalah 'bajingan tolol'.
ADVERTISEMENT
"Pertama budi pekerti yang jadi core values dari kebangkitan nasional digantikan dengan nepotisme. Saya banyak bicara dengan Rocky akhir-akhir ini kok bisa tahu karakter Pak Jokowi seperti itu (bajingan tolol) kan dia dikritisi," ucap Hasto.
Diksuksi KSPIS terkait Harkitnas Foto: Dok. KSPSI
Hasto mengatakan, jika Indonesia saat ini disebut mengalami kemunduran, anggapan itu tidak salah. Sebab, saat ini begitu banyak manipulasi hukum dilakukan oleh penguasa.
"Kebangkitan nasional, spirit core values budi pekerti dipersempit jadi family state. Jadi Indonesia sebagai national state yang lahir dari prinsip kebangsaan diganti menjadi family state," ucap Hasto.
"Sekarang kita prihatin kesatuan dikalahkan oleh nepotisme kembalinya nepotisme yang dulu lewat reformasi kita lawan, KKN dibangkitkan kembali dengan menggunakan instrumen kekuasaan oleh Presiden kita," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Hasto menilai perlu ada koreksi agar spirit kebangkitan nasional kembali ke jalur yang benar.
"Spirit bangsa lahir dari kesetaraan tanpa membedakan siapa bapak kamu siapa ibu kamu. Maka kita tumbuhkan kesadaran solidaritas antarbangsa," kata Hasto.