Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, berbicara soal komitmen netralitas aparat TNI-Polri dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Menurutnya, komitmen tersebut bisa dibuktikan selama masa tenang Pemilu ini.
ADVERTISEMENT
"Kami juga mengimbau seusai dengan tugas-tugas konstitusional dan dengan sejarah yang gemilang untuk TNI-Polri benar-benar menempatkan netralitasnya," kata Hasto dalam jumpa pers di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Minggu (11/2).
"Jadi 3 hari ke depan harus menjadi suatu cermin kebebasan suara rakyat, civil society, semua untuk bergerak tanpa paksaan, tanpa intimidasi, bahkan juga tanpa money politics. Dengan demikian pemilu bisa berjalan dengan baik," tambah dia.
Hasto lalu mengungkit Pemilu pada 1997 lalu. Saat itu, menurutnya, terjadi pemilu yang direkayasa hingga menimbulkan kerusuhan.
"Karena sejarah mengajarkan ketika pemilu direkayasa, misalnya pada pemilu tahun 1997, itu terbukti bagaimana kekuasaan yang sangat otoriter dengan perolehan suara di atas 78% ternyata juga bisa tumbang oleh kekuatan rakyat yang didorong oleh aktivitas mahasiswa," ucap Hasto.
ADVERTISEMENT
Ia lalu membandingkannya dengan masa sekarang. Di mana, banyak civitas academica yang sudah menyuarakan rusaknya demokrasi.
"Kami harapkan ini bisa didengarkan sebagai suara rakyat, suara kebenaran, agar 3 hari ke depan Indonesia bisa menampilkan gambaran demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," ujarnya.