Hasto: Kita Diajarkan Ibu Mega Tidak Boleh Dendam, Biar Sisupala Kena Karmanya

8 Juni 2024 23:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditemui di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2024) malam. Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditemui di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2024) malam. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PDIP menggelar wayangan dengan Lakon Pandu Swargo di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/6). Gelaran ini didalangi oleh Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ini bukan kali pertama partainya mengadakan pentas wayang. Beberapa bulan lalu, PDIP juga pernah mengadakan kegiatan serupa dengan lakon Sesaji Rojosuyo.
Hasto bercerita, dalam lakon tersebut dikisahkan Kresna yang marah hingga membunuh sepupunya sendiri, Sisupala, karena melupakan kebaikan saudara sendiri.
Dalam ceritanya, Sisupala dilahirkan dalam keadaan cacat. Ayah Sisupala lalu berdoa agar anaknya bisa menjadi normal. Doanya kemudian dikabulkan, Kresna menyembuhkan Sisupala.
"Ketika dia berhasil menyembuhkan Sisupala, muncul suara dari langit bahwa kematian Sisupala ini berada pada orang yang menyembuhkan, orang yang mendidiknya, orang yang membesarkannya sehingga akhirnya kemudian Sisupala ini bisa menjadi raja," kata Hasto.
Namun, di perjalanan hidupnya, Sisupala melupakan jasa Kresna. Ia berulangkali menghina Kresna.
ADVERTISEMENT
"Karena dulu Kresna berjanji sama bapaknya Sisupala ini, kalau Sisupala ini menghina Kresna lebih dari 100 kali maka akan langsung di situlah akhir hidupnya," papar Hasto.
"Jadi dihitung terus, maka ketika lewat keluarlah batasnya, karena ada seorang yang lupa terhadap siapa yang membesarkannya maka kemudian munculah amarah dari Kresna dan tamatlah itu Sisupala," tambahnya.
Berkaca dari lakon tersebut, Hasto mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengajarkan kepada seluruh kader untuk tidak boleh mendendam.
Menurutnya, biarlah sosok Sisupala di kehidupan nyata bisa terkena tulahnya sendiri.
"Di politik ini kita diajarkan oleh Bu Mega untuk tidak boleh dendam. Dan biarlah Sisupala ini nanti terkena karmanya," pungkas dia.