Hasto Klaim Pengacara Rizieq Syihab Nyaleg Lewat PDIP

17 Juli 2018 16:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP saat Bawaslu lakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pileg dan Pilpres 2019 untuk PDIP di Kantor DPP PDIP. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP saat Bawaslu lakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pileg dan Pilpres 2019 untuk PDIP di Kantor DPP PDIP. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu pengacara Habib Rizieq Syihab, Kapitra Ampera, diklaim PDIP maju menjadi calon legislatif di Pemilu 2019 lewat partai berlambang kepala banteng itu. Sekjan PDIP Hasto Kristiyantolah yang mengumumkan kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Iya (Kapitra nyaleg via PDIP) sebagaimana kami nyatakan dialog kami dengan masyarakat Sumatera barat itu betul betul memang menghendaki adanya jembatan penghubung dengan PDIP sehingga yang bersangkutan dicalonkan oleh PDIP. Dari dapil Sumbar," kata Hasto di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).
Hasto tak takut, kedekatan Kapitra dengan Rizieq Syihab, yang selama ini dikenal sebagai pihak oposisi dan kontra Jokowi, akan membuat suara PDIP menurun di Sumatera Barat. Sebab, bagi Hasto, PDIP akan menerima siapa pun yang satu visi dengan mereka,
"PDIP sekali lagi membangun jati dirinya sebagai tumah kebangsaan untuk indonesia raya. Sehingga mereka yang bergabung dan menyatakan bahwa PDIP sebagai partai yang berdiri kokoh dengan Pancasila tersebut, maka dialog itu pun kami lakukan dengan baik," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Yang terpenting, lanjut dia, Kapitra nanti harus mampu menjaga amanah rakyat seperti falsafah PDIP selama ini.
"Sehingga seluruh persoalan bangsa dan negara dapat diselesaikan dengan musyawarah dan dialog dan jembatan itulah yang dibangun oleh PDIP saat ini," terang dia.
Lalu, apakah Kapitra akan mendukung Jokowi?
"Seluruh komponen masyarakat apapun setiap warga negara apapun dukungan politiknya, mereka (termasuk Kapitra Ampera) adalah warga bangsa yang harus diajak berdialog sesuai dengan kepemimpinan Pak Jokowi," tutur dia.
Wartawan sempat menanyakan hal ini dua kali ke Hasto untuk lebih meyakinkan. Jawaban Hasto pun sama.