Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Hasto Kristiyanto Laporkan Penyidik Rossa ke Dewas KPK soal Dugaan Intimidasi
19 Februari 2025 15:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi melaporkan penyidik KPK Rossa Purbo Bekti ke Dewan Pengawas (Dewas) terkait dugaan mengintimidasi saksi. Laporan disampaikan melalui kuasa hukumnya, Johannes Tobing.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui awak media usai menyampaikan laporan, Johannes mengungkap poin-poin laporan terhadap Rossa. Salah satunya, yakni soal proses penyidikan yang dilakukan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Kami terus dalam rangka untuk memberikan penegakan hukum yang berkeadilan terhadap adanya dugaan pelanggaran SOP yang dilakukan oleh para penyidik KPK. Jadi, kami melaporkan Saudara Rossa Purbo Bekti," ujar Johannes kepada wartawan di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu (19/2).
Johannes menyebut, adanya dugaan intimidasi itu dilakukan oleh Rossa saat melakukan pemeriksaan terhadap salah satu saksi, yakni mantan anggota Bawaslu RI Agustiani Tio Fridelina.
Dugaan intimidasi itu juga terungkap lewat kesaksian Tio saat dihadirkan dalam sidang gugatan praperadilan Hasto melawan KPK, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (7/2) lalu.
ADVERTISEMENT
"Teman-teman media, kan, sudah lihat bagaimana persidangan praperadilan minggu yang lalu. Bagaimana Saudara Tio itu mengalami intimidasi, penekanan, pemaksaan," tutur dia.
"Saudara Tio itu didatangin seseorang, bertemu di luar, diajak diberikan sesuatu janji dengan uang iming-iming Rp 2 miliar, dalam rangka supaya mengikuti arahan, nanti untuk besoknya Saudara Tio diperiksa di KPK," bebernya.
Ia enggan membeberkan lebih lanjut terkait siapa pihak yang disebut menemui Tio. Johannes hanya menyebut bahwa orang itu meminta Tio agar mengikuti arahan saat diperiksa oleh penyidik.
Tio disebut sempat dijanjikan uang Rp 2 miliar agar menjalankan permintaan tersebut. Akan tetapi, kata dia, iming-iming itu ditolak oleh Tio.
"Ya dia memperkenalkan diri lah. Yang pasti dengan urusan, dengan soal perkaranya Pak Hasto di KPK," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun berharap laporan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh Dewas KPK. Dia menyayangkan laporan yang sebelumnya sempat dilayangkan ke Dewas KPK tidak digubris.
"Yang membuat kami sangat kecewa teman-teman media, dari dua laporan kami sebelumnya sampai hari ini kami tidak pernah dikonfirmasi. Kan kalau kita laporin harusnya kita diundang, dong, diklarifikasi," kata Johannes.
"Jadi, ini kami mohon, ini surat yang ketiga, kami berharap pimpinan Dewas KPK untuk memeriksa surat kami dan memanggil orang-orang yang sudah kami laporkan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, rencana pelaporan itu disampaikan langsung oleh Hasto. Saat ini, Hasto berstatus tersangka di KPK terkait kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan Harun Masiku.
Hasto menyatakan, pengaduan ini didasari sederet dugaan atas pelanggaran etik yang dilakukan Rossa. Salah satunya terkait dugaan gratifikasi hukum dan intimidasi yang dilakukan terhadap seorang saksi yang juga merupakan eks terpidana Agustiani Tio Fridelina.
ADVERTISEMENT
Tio merupakan eks anggota Bawaslu sekaligus terpidana kasus Harun Masiku yang sudah divonis 4 tahun penjara. Ia berperan sebagai perantara suap. Dia sudah menjalani hukuman tersebut.
Tak hanya itu, Hasto mengungkapkan, Tio diduga dipaksa Rossa untuk membeberkan nama-nama di lingkaran Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri agar bisa dibidik KPK.
Bahkan, kata Hasto, intimidasi ini terus berlanjut sampai membuat Tio dicegah ke luar negeri. Hasto menegaskan, pengaduan yang dilayangkan pihaknya ini bukan sebagai bentuk perlawanan. Melainkan untuk menjaga muruah KPK.
Saat ini, Rossa Purbo juga digugat Tio ke Pengadilan Negeri Bogor secara perdata senilai Rp 2,5 miliar. Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mempersilakan Tio untuk menyampaikan gugatannya. Hal ini dinilai merupakan haknya sebagai warga negara.
ADVERTISEMENT