Hasto: 'Ndasmu Etik' Lukai Rakyat, Prabowo Bukan Jokowi

18 Desember 2023 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memulai rangkaian kampanye Pemilu 2024 dari DPP PDIP, Jakarta menuju Provinsi Banten, Minggu (10/12/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memulai rangkaian kampanye Pemilu 2024 dari DPP PDIP, Jakarta menuju Provinsi Banten, Minggu (10/12/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut celetukan 'ndasmu etik' capres 02 Prabowo Subianto melukai hati masyarakat. Menurut dia, bukti tersaji ketika calon usungannya Ganjar Pranowo dan PDIP blusukan dan menanyakan isu tersebut ke warga.
ADVERTISEMENT
"Ndasmu etik sangat melukai rakyat Indonesia. Pernyataan Pak Prabowo tersebut cermin ambisi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Ketika etika-moral ditempatkan di bawah kekuasaan, maka sama saja dengan membutakan budi nurani," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (18/12).
Dia mengatakan, PDIP sebagai partai yang menempatkan Pancasila sebagai falsafah, ideologi dan the way of life bangsa sangat menyesalkan pernyataan Prabowo. Menurut Hasto, Ketum Gerindra itu tidak menganggap penting etika.
"Pernyataan ‘ndasmu etik’ adalah cermin kekuasaan di atas segalanya. Karena itulah nyawa 13 aktivis yang diculik pun tidak ditanggapi secara serius. Kekuasaan tanpa etika dan moral membutakan nurani,” ujar doktor dari Universitas Pertahanan (Unhan) ini.
Menurut Hasto, dengan pernyataan yang emosional itu, rakyat Indonesia akhirnya tahu program, karakter, dan gaya kepemimpinan Prabowo hanya untuk kekuasaan.
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi. Harus disadari bahwa etika dan moral bersumber dari agama dan pranata nilai-nilai dan falsafah kehidupan yang tumbuh dalam masyarakat. Mengabaikan etika sama artinya dengan abai terhadap pranata kehidupan baik," kata politikus kelahiran Yogyakarta ini.
Lebih lanjut, Hasto mengeklaim saat ini rakyat semakin yakin Ganjar-Mahfud adalah sosok pemimpin yang menempatkan etika, moral, dan budi pekerti.
"Dan tekad untuk menebar kebaikan sebagai karakter dasar yang harus dimiliki pemimpin," tutup Hasto.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan ndasmu etik disampaikannya dalam acara keluarga (internal Gerindra) dan tak usah dibesar-besarkan.
"Itu kan di dalam di antara keluarga, ya kan, tapi biasa orang Indonesia kan cari-cari, mau dibesar-besarkan, itu di antara keluarga," kata Prabowo di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12).
ADVERTISEMENT