Hasto: NU Sahabat Sejati PDIP

7 Februari 2023 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.  Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara terkait adanya aspek historis, ideologis serta peran di dalam menjaga spirit ke-Indonesiaan di antara persahabatan sejati antara PDIP dan NU pada peringatan 1 abad NU.
ADVERTISEMENT
Hasto menyebut, dalam kurun waktu perjuangan kebangsaan, NU merupakan saudara tua PDIP.
NU didirikan tahun 1926, dan PNI sebagai akar PDI Perjuangan didirikan pada tahun 1927.
"PDI Perjuangan mengapresiasi NU karena keteguhan NU di dalam menjaga khittah 1926, dan rekam jejak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia serta keteguhannya di dalam menjaga ke-Indonesiaan berdasarkan Pancasila," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (7/2).
"Berdasarkan catatan sejarah, NU menjadi ormas keagamaan yang sejak kelahirannya telah memiliki visi kebangsaan bagi kemerdekaan Indonesia," lanjutnya.
Hasto mengatakan persahabatan sejati PDIP dan NU untuk Indonesia Raya yang menciptakan kerja sama harmonis, dan abadi, jauh lebih penting dari aspek elektoral. Ia menyebut preferensi warga NU terhadap PDIP juga perlu disyukuri.
ADVERTISEMENT
"Preferensi warga Nahdliyin terhadap PDI Perjuangan yang tertinggi dibandingkan kepada Partai tentu saja sangat membanggakan, dan kami sangat bangga. Preferensi dukungan lahir karena aspek historis, ideologis dan kebersamaan di seluruh lini, terutama di akar rumput," urai Hasto.
Terkait upaya pendekatan PDIP meraih dukungan dari pemilih di wilayah yang merupakan basis NU, Hasto mengatakan semua berjalan secara natural.
Suasana acara Puncak Resepsi 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
"Karena secara batin sudah dekat, dan secara kultural saling berkomplemen di akar rumput, maka semua berjalan secara natural, tidak dibuat-buat, dan tidak didorong oleh desain elektoral. Justru hal yang natural dan penuh suasana kebatinan itu yang menciptakan persahabatan sejati," sebut Hasto.
Hal ini, lanjut Hasto, juga mengakar dari tradisi kedekatan Bung Karno dengan KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah dan KH Bisri Syansuri, berserta tokoh-tokoh NU lainnya.
ADVERTISEMENT
Persahabatan para tokoh pendiri bangsa tersebut berlangsung terus, turun temurun hingga menjadi kultur di PDI Perjuangan dan NU.
"Oleh karena itu, PDI Perjuangan terus membangun semangat gotong royong dengan seluruh komponen bangsa termasuk NU. Apalagi PDI Perjuangan dan NU memiliki sejarah panjang bersama. Bahkan, berdasarkan statistik, banyak kader NU yang saat ini menjadi kepala daerah," urai Hasto.
Sebagai penghormatan, Hasto mengatakan, hari ini Bamusi dan BKN PDIP memperingati 1 Abad NU dengan mengadakan dialog nasional di Kantor DPP PDIP yang disiarkan secara live streaming.