Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengkritik pelaksanaan pileg dan pilpres 2024 pada 14 Februari 2024 lalu. Ia menyebut pemilu itu brutal.
ADVERTISEMENT
"Kita semua dalam rel bahwa kesadaran pemilu ini adalah yang buruk dan brutal," kata Hasto saat ditemui di Jakarta Pusat.
Dia menduga ada pengerahan aparat pemerintah demi memenangkan paslon 02 Prabowo-Gibran. Saat ini, pasangan tersebut unggul pada real count KPU.
"Pemilu di mana sumber daya negara, instrumen negara digunakan untuk memberikan keberpihakan kepada paslon 02 maka semua bergerak," jelas Hasto.
Hasto menegaskan PDIP adalah partai dengan komitmen nilai-nilai demokrasi. Sehingga mereka mengkritik pilpres 2024 yang dianggap brutal tersebut.
Kritik itu, kata Hasto, ditujukan agar apa yang terjadi pada pilpres 2024 tak terulang di masa mendatang. Sebab, bukan cuma 2024 pemilu brutal pernah terjadi pada 1971.
Hasto mengungkap pada tahun itu instrumen pemerintah turut dikerahkan demi melanggengkan kekuasaan orde baru di bawah pemerintahan Presiden Suharto.
ADVERTISEMENT
"Kalau ini tidak kita kritisi nanti pemilu tidak ada lagi, yang ada simsalabim hasil pemilu," ucap dia.
Live Update