Hasto: Risma Cerita Suasana Rapat Kabinet Tak Nyaman

30 Januari 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengaku mendapat curhatan dari Mensos Tri Rismaharini soal suasana rapat kabinet akhir-akhir ini. Menurut Risma, ada rasa tidak nyaman setiap menjelang rapat kabinet. "Bahkan Bu Risma menceritakan, sekarang suasana di rapat kabinet, bahkan ketika mau rapat itu diperiksa, ada unsur-unsur ketidaknyamanan," kata Hasto di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (30/1). Meski demikian, Hasto menyebut, tugas kenegaraan adalah bentuk tanggung jawab kepada rakyat. Sehingga harus bisa melepaskan diri dari berbagai kenyamanan demi mengurus rakyat. "Tugas untuk rakyat, bangsa, dan negara, harus melepaskan diri dari berbagai kenyamanan karena untuk mengurus rakyat diperlukan integritas, diperlukan keteguhan dalam prinsip yang dilakukan oleh Bu Risma," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) memimpin rapat terbatas yang diikuti sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
Hasto juga menjawab pernyataan soal Jokowi yang bagi-bagi bansos tanpa Risma. Hasto menyebut, bansos adalah kebijakan negara, bukan kebijakan perorangan termasuk presiden. "Mengingat Bu Risma ini sosok yang memiliki integritas tinggi, beliau tidak kau data-data Kemensos ini dipakai untuk kepentingan politik partisan, apalagi memperjuangkan kepentingan keluarga," tegas Hasto. Hasto lalu mempertanyakan, dengan integritas itu, mengapa Risma sebagai Mensos kerap tak diajak dalam berbagai kebijakan, salah satunya raskin. Bahkan, kata Hasto, sempat muncul bantuan beras dari Bulog yang memasang wajah paslon. "Ini penyalahgunaan politik bansos yang sangat serius. Justru ini mencederai rakyat," pungkasnya.