Hasto Sentil Lagi Food Estate: Platform PDIP, Ada Kepentingan Pribadi Menteri

21 September 2023 16:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Senin (29/5/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Senin (29/5/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyoroti program food estate alias lumbung pangan. Menurutnya, food estate merupakan platform yang digagas PDIP untuk kedaulatan pangan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, dalam implementasinya, food estate tidak berjalan dengan baik. Menurut Hasto, ada menteri memiliki kepentingan pribadi atau istilahnya vested interest.
Sayangnya, Hasto tidak menyebut secara gamblang siapa menteri yang dimaksud.
"Ya, food estate merupakan bagian dari platform PDIP di bidang pangan, hanya ketika Presiden Jokowi memberi mandat kepada menterinya, ini kan ada yang tidak menjalankan dengan baik," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan di Bogor, Kamis (21/9).
"Karena vested interest, misal membentuk perusahaan yang hanya diisi oleh kroni-kroninya saja, ini kan bukan sesuatu yang sehat," tambah dia.
Dalam program food estate, Jokowi memberi tugas kepada Menhan Prabowo untuk mengembangkan lahan 178 ribu hektare di Kalteng.
Hasto menjelaskan, semangat dan tujuan food estate adalah demi kemaslahatan masyarakat. Oleh karena itu, dalam eksekusinya harus melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
'Tidak bisa dilepaskan dari hulunya, penelitian apakah tanahnya cocok untuk tanaman tertentu dan paling penting adalah petaninya. Kita engga bisa bangun food estate tanpa petani, perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan riset dan melibatkan local wisdom dari masyarakat yang ada," ucap Hasto.
Kementerian PUPR bantu bangun infrastruktur food estate di Humbahas. Foto: Dok. Kementerian PUPR

Food Estate

Food estate adalah solusi inovatif untuk mempertahankan dan memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19.
Pengembangan kawasan food estate berbasis korporasi petani merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan mengembangkan food estate di berbagai daerah, pemerintah berharap dapat menjawab berbagai persoalan pangan di masa mendatang karena pengelolaan pangan dan pertanian tidak lagi ditempuh dengan cara biasa atau konvensional.
ADVERTISEMENT
Namun dilakukan pada skala usaha yang luas (economics of scale) dengan penerapan inovasi teknologi serta pengembangan kelembagaan dan infrastruktur pendukung.
Pengembangan food estate menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 dalam rangka memperkuat dan menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di masa pandemi COVID-19 dan di tengah terjadinya perubahan iklim.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Kaitannya dengan Prabowo

Prabowo Subianto pada 7 September 2020 sempat mendampingi Jokowi kunker mengunjungi food estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisang.
Dalam peninjauan ke Kabupaten Kapuas, Jokowi didampingi Prabowo meninjau panel dan lokasi food estate di Desa Bentuk Jaya Kecamatan Dadahup, dan lokasi food estate di Belanti Kecamatan Pandih Batu di Kabupaten Pulang Pisang.
Dalam pengembangan kawasan food estate di Kalteng, Kementerian Pertahanan bersinergi bersama dengan Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian LHK dan Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
Pemprov Kalteng menyiapkan SDM baik mulai siswa pertanian, mahasiswa, dan masyarakat, untuk menjadi bagian pembangunan daerah Kalteng untuk lebih maju lagi dan sejahtera.
Presiden Joko Widodo meninjau ladang jagung di Food Estate, Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Penjelasan Jokowi

Jokowi menjawab kritikan PDIP soal food estate. Menurutnya, implementasi di lapangan tidak semudah yang dibayangkan.
"Jadi semuanya akan diperbaiki. Dan semuanya harus dievaluasi, dikoreksi, harus diulang, harus diulang," kata Jokowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
"Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun lupakan," sambung dia.
Jokowi bercerita banyak soal food estate ini. Menurutnya, proyek ini dibangun atas dasar antisipasi krisis pangan, apalagi ancamannya makin nyata di masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020.
"Jadi kita itu membangun food estate, lumbung pangan, itu dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Hati-hati Semua kawasan, semua, negara sekarang ini menghadapi yang namanya krisis pangan," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Misalnya soal gandum. Juga soal beras yang harganya belakangan naik drastis. Jokowi pun tak memungkiri proyek food estate penuh tantangan. Gagal sekali atau dua kali sudah biasa.
"Sehingga dalam rangka ke sana. Kalau supaya tahu, membangun food estate, membangun lumbung pangan, itu tidak semudah yang bapak ibu bayangkan. Tanaman pertama biasanya gagal. Nanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen," jelasnya.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Jawaban Gerindra

Sedangkan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, apa yang dikerjakan oleh Prabowo di food estate bukanlah program kerja menteri melainkan program kerja presiden.
"Di awal Beliau jadi menteri, Beliau diingatkan bahwa semua menteri dalam kabinet Jokowi yang kedua, yang dijalankan adalah semuanya adalah program Presiden, visi misi Presiden. Tidak ada program kerja menteri, tidak ada visi misi menteri," kata Muzani di DPN Partai Gelora, Sabtu (19/8).
ADVERTISEMENT
Muzani menegaskan, apa yang dilakukan Prabowo adalah menjalankan tupoksinya sebagai menteri pembantu Jokowi.