Hasto Singgung Jokowi Dalam Disertasinya: Core Element Ambisi Kekuasaan

18 Oktober 2024 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Sidang Terbuka Promosi Doktor SKSG UI Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (18/10/2024). Foto: Youtube/ Universitas Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Terbuka Promosi Doktor SKSG UI Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (18/10/2024). Foto: Youtube/ Universitas Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung sosok Presiden Joko Widodo dalam disertasi doktoralnya di Universitas Indonesia, Jumat (17/10). Disertasinya itu berjudul 'Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, Serta Relevansinya Terhadap Ketahanan Partai Studi Pada PDI Perjuangan'.
ADVERTISEMENT
Hasto menyebut nama Presiden Jokowi pada Bab 8 soal Ketahanan PDIP Perjuangan. Pada Bab itu juga Jokowi disebut telah melakukan abuse of power.
"Guncangan terhadap kelembagaan partai terjadi pada pilpres 2024 merupakan abuse of power dan power behavior dengan karakternya authoritarian populism. Karakter lahir dari perpaduan feodalisme dan populisme dan Machiavellian yang digerakkan oleh ambisi kekuasaan," kata Hasto dalam paparannya.
Menurut Hasto, Jokowi harusnya jadi simbol keteladanan dan otoritas moral. Bukan menjadi core ambisi kekuasaan.
Hasto menambahkan dalam penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitafinya, sebutan core ambisi kekuasaan pada Jokowi itu terbukti.
"Presiden jokowi yang seharusnya menjadi sumber keteladanan dan Otoritas moral, terbukti secara kualitatif dan kuantitatif justru menjadi core element ambisi kekuasaan demi perpanjangan pengaruh kekuasaannya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hasto, Jokowi telah menyebabkan kerusakan terhadap demokrasi Indonesia. Ia menilai alat-alat negara telah dikerahkan untuk memuluskan jalannya.
"Indikasinya sangat serius. Kerusakan demokrasi, lemahnya supremasi hukum dan penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara yang mengubah total watak demokrasi yang berkedaulatan rakyat menjadi demokrasi kekuasaan," tambahnya.
Hasto sendiri dinyatakan lulus dalam sidang doktoralnya itu. Disertasi itu membawa dia sehingga mendapatkan status cum laude dengan IPK 3,93.