Hasto soal Dugaan Intimidasi Teater Butet: Perkuat Fenomena Bangkitnya Neo-Orba

6 Desember 2023 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekrestaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, di Hotel Westin, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (22/11/2023).
 Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekrestaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, di Hotel Westin, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (22/11/2023). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyayangkan adanya dugaan intimidasi pihak kepolisian saat pentas teater berjudul 'Musuh Bebuyutan' yang dihadiri seniman Butet Kartaredjasa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/12). Butet adalah pendukung Ganjar-Mahfud yang diusung koalisi PDIP.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat menyayangkan hal-hal larangan seperti itu seharusnya tidak perlu dilakukan, itu suatu tindakan yang berlebihan, suatu campur tangan dalam ranah kebudayaan, yang seharusnya tidak perlu," kata Hasto di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
Dia menyebut dugaan intimidasi itu memperkuat kekhawatiran masyarakat terkait adanya fenomena neo-Orba yang kembali bangkit.
"Sehingga ini memperkuat apa yang disampaikan masyarakat, terjadinya suatu fenomena kenyataan, bagaimana neo-Orba itu kembali hadir," ungkapnya.
Padahal, kata dia, berpolitik harus menghargai kebudayaan hingga ekspresi masyarakat.
"Ya politik itu kan luas, ada politik kebudayaan, itu kan suatu ekspresi, termasuk politik melalui kebudayaan juga menyampaikan sarana kritik dan otokritik," pungkas Hasto.
Budayawan Yogyakarta Butet Kartaredjasa, Jumat (13/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sebelumnya, Butet diduga mengalami tindakan intimidasi saat hendak menggelar pentas teater di TIM. Polisi dituding meminta Butet menandatangani surat pernyataan agar tak bicara politik dalam pentas teater itu.
ADVERTISEMENT
Atas hal ini, kepolisian minta seniman Butet melapor kalau ada polisi yang mengintimidasi terkait izin pentas teater itu.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, meminta Butet untuk membuat laporan apabila ada anggota Polri yang melakukan intimidasi.
"Apabila ada oknum yang tidak sejalan silakan dilaporkan. Jadi kita tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai," ujar Sandi di Mabes Polri, Selasa (5/11).