Hasto soal Esai SBY: Ini Positif Agar Pemilu Berjalan Baik

28 Juni 2023 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tiba di Pelataran Senayan lokasi pertemuan Puan Maharani bersama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).   Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tiba di Pelataran Senayan lokasi pertemuan Puan Maharani bersama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyambut positif esai yang dibuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
ADVERTISEMENT
SBY menulis esai berjudul "Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi: The President Can Do No Wrong". Esai bersampul merah itu diterbitkan untuk jajaran pemimpin dan kader Partai Demokrat.
Menurut Hasto, cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi bertujuan bagi kemaslahatan bangsa serta menjadikan Pemilu lebih demokratis.
"Ini (esai SBY) hal positif, seluruh pemimpin bangsa sekarang berpikir positif agar Pemilu dapat berjalan dengan sebaik-baiknya," kata dia dalam kegiatan groundbreaking Monumen Plaza Bung Karno di Taman Saparua, Kota Bandung, pada Rabu (28/6).
Hasto menambahkan, campur tangan pemimpin nasional diperlukan agar demokrasi di Indonesia berada di jalur yang benar.
"Campur tangan dari pemimpin nasional memang dibutuhkan untuk membawa rel perubahan Indonesia ini pada jalan yang benar," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Hasto enggan menanggapi soal isu penjegalan terhadap Cawapres Anies Baswedan yang juga disebut SBY dalam esai.
Dalam esai sepanjang 24 halaman itu, SBY menyoroti lima poin seputar cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi. Salah satunya adalah pernyataan Jokowi yang mengakui ia memang melakukan cawe-cawe demi kepentingan masyarakat Indonesia.
Poin kedua, SBY menanggapi isu bahwa Jokowi hanya ingin ada dua paslon di Pilpres 2024, bukan tiga atau empat. Menurut SBY, bila isu ini benar, sebenarnya tak ada yang salah dengan itu karena siapa pun di negara ini tidak dilarang untuk punya kehendak dan harapan.
SBY juga mengomentari soal isu bahwa Jokowi tak suka dan tak ingin Anies jadi capres. Menurut SBY, tak masalah Jokowi tak suka dengan capres yang didukung Partai Demokrat itu.
ADVERTISEMENT
Dalam esai tersebut, SBY juga mengomentari isu soal Jokowi memberikan endorsement kepada salah satu tokoh untuk jadi capres dan soal isu Jokowi ikut campur terhadap pilihan capres parpol-parpol.
SBY juga menceritakan soal "cawe-cawe" yang pernah ia lakukan selama menjabat sebagai Presiden ke-6 RI, salah satunya saat menghadapi kasus "Cicak Lawan Buaya".