Hasto soal Gibran Masuk Radar Cawapres Prabowo: Pemimpin Itu Muncul dari Daerah

15 Agustus 2023 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto makan malam bersama Gibran Rakabuming di Omah Semar, Solo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto makan malam bersama Gibran Rakabuming di Omah Semar, Solo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons nama putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka yang masuk dalam bursa cawapres Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, PDIP selalu mempersiapkan kader muda untuk menjadi seorang pemimpin.
"Kalau kita melihat, nama-nama yang sesuai dengan representasi rakyat, ada dorongan bagaimana anak-anak muda tampil dalam politik. PDI perjuangan kesempatan anak muda untuk tampil dalam politik seperti Mas Gibran, Eri Cahyadi Walkot Surabaya, Mas Bobby dari Medan," kata Hasto di kawasan Ciawi, Bogor, Selasa (15/8).
"Itu telah diberikan suatu ruang dan setiap pemimpin akan terus digembleng secara bertahap sehingga seperti Pak Jokowi," sambungnya.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan sambutan saat membuka acara pelatihan juru kampanye (jurkam) partai tingkat nasional dalam menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (5/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Namun, Hasto mengatakan pemimpin muda sebaiknya dipersiapkan dari level terbawah di daerah.
"Pemimpin itu muncul dari daerah, dari wali kota menjadi gubernur, dari Gubernur kemudian didorong di tingkat nasional apabila rakyat menghendaki," tutup Hasto.
Sebelumnya, nama Gibran masuk dalam bursa cawapres Prabowo yang disebut tengah dipertimbangkan Menhan itu. Bahkan, dalam sejumlah survei, duet Prabowo-Gibran memiliki kans menang besar.
ADVERTISEMENT
Namun, Gibran mengatakan belum pas untuk maju di Pilpres 2024. Selain pengalaman, syarat usia juga belum masuk dalam syarat menjadi capres dan cawapres.
"Umurnya enggak cukup, aturannya enggak bisa umur enggak cukup," kata Gibran di Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/8).
Syarat usia yang dimaksud Gibran saat ini memang sedang digugat di Mahkamah Konstitusi oleh 3 kelompok masyarakat. Dalam gugatannya, mereka meminta syarat usia diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun.