Hasto soal Jokowi Minta Maaf: Harusnya Jelaskan Kenapa Utang-Kemiskinan Naik

16 Agustus 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui wartawan setelah acara Bedah Buku "Merahnya Ajaran Soekarno" di Museum Multatuli, Lebak, Banten pada Jumat (16/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui wartawan setelah acara Bedah Buku "Merahnya Ajaran Soekarno" di Museum Multatuli, Lebak, Banten pada Jumat (16/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi permohonan maaf Presiden Jokowi di sidang tahunan MPR/DPR. Menurutnya, Presiden Jokowi harus menjelaskan konteks permintaan maafnya.
ADVERTISEMENT
“Ya itu kan dilakukan di forum resmi sehingga harus dijelaskan konteks minta maafnya terhadap kebijakan-kebijakan yang seharusnya dilaporkan secara objektif,” ujar dia pada wartawan di Museum Multatuli, Lebak, Banten pada Jumat (16/8).
Hasto pun memberi contoh konteks-konteks yang dapat diberikan oleh Presiden Jokowi.
“Misalnya mengapa kemiskinan meningkat? Mengapa indeks demokrasi kita mengalami penurunan? Mengapa indeks pemberantasan korupsi justru memasuki sisi-sisi gelap, dan mengapa rakyat kelas menengah justru menghadapi berbagai ancaman?” pungkas dia.
“Mengapa impor beras kita itu justru semakin besar dan tertinggi? 10 tahun terkahir keuntungan petani hanya 1 persen. Mengapa utang kita semakin bertambah?” lanjut dia.
Menurutnya, Pak Jokowi hanya perlu menjelaskan alasan-alasan dari pertanyaan tersebut daripada meminta maaf.
ADVERTISEMENT
“Itu yang seharusnya dijelaskan kepada rakyat,” tutup dia.

Jokowi Minta Maaf

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Jokowi menyampaikan permohonan maaf dari dalam lubuk hatinya. Ia meminta masyarakat membuka pintu maaf jika pemerintahannya bersama Wapres Ma'ruf Amin selama 5 tahun terakhir belum maksimal.
Ia menyampaikan permohonan maaf ini pada pidatonya di sidang tahunan MPR/DPR pada Jumat (16/8).
"Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu, Saudara-Saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun," kata Jokowi.
"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf," tambah dia.
ADVERTISEMENT