Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hasto soal Pertemuan Jokowi-Paloh: Kalau soal Reshuffle Akan Ada Pemberitahuan
27 Januari 2023 22:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan Jokowi biasanya selalu berdialog terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan penting, seperti reshuffle. Ia yakin Jokowi akan memberikan pemberitahuan sebelum reshuffle terjadi.
"Ya bagi Pak Jokowi sebelum mengambil keputusan penting itu kan melakukan dialog pemberitahuan, misal akan ada reshuffle Pak Jokowi melakukan pemberitahuan," kata Hasto di DPC PDIP Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1).
Hasto menuturkan pertemuan Jokowi dengan para ketum, biasanya berdiskusi mengenai kepentingan bangsa. Namun, jika ada parpol yang menyalahgunakan pertemuan itu, Jokowi berhak mengambil tindakan strategis.
"Tapi pertemuan dengan Pak Surya Paloh ya bagaimana pertemuan dengan ketum parpol yang lain, Pak Jokowi selalu membuka pintu Istana dialog untuk kepentingan bangsa dan negara," kata dia.
"Tapi ketika dialog itu ada yang menyalahgunakan hanya untuk kepentingan politik sesaat, hanya untuk kepentingan partainya maka Jokowi punya kewenangan untuk mengambil suatu tindakan strategis sesuai kewenangan presiden," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Hasto menuturkan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, secara periodik bertemu dengan Jokowi. Bahkan, Megawati sering menitipkan pesan kepada Seskab Pramono Anung hingga Ketua DPR Puan Maharani untuk Jokowi.
"Saya juga sering ditugaskan untuk bertemu Presiden Jokowi. Nah, terkait dengan hal tersebut tentu saja partai memberikan masukan secara konstruktif tapi keputusan di tangan presiden," kata dia.
Lebih lanjut, Hasto menambahkan jika terjadi reshuffle pasti bertujuan untuk meningkatkan kinerja kabinet.
"Presiden yang punya hak prerogatif untuk melakukan evaluasi ke jajaran kabinetnya. PDIP percaya ketika reshuffle itu dilakukan betul-betul bertujuan meningkatkan efektivitas dan kinerja kabinet. Jadi kita tunggu saja keputusan Pak Presiden," tutupnya.