Hasto soal Prabowo Puji Megawati: Harusnya Legacy Demokrasi Ditiru Jokowi

12 Januari 2024 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memulai rangkaian kampanye Pemilu 2024 dari DPP PDIP, Jakarta menuju Provinsi Banten, Minggu (10/12/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memulai rangkaian kampanye Pemilu 2024 dari DPP PDIP, Jakarta menuju Provinsi Banten, Minggu (10/12/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pujian capres 02 Prabowo Subianto kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dinilai memiliki banyak jasa terhadap bangsa dan negara. Hasto menyebut saat Megawati menjadi Presiden ke-5 RI memang berhasil menjalankan pemilu langsung pertama yang demokratis pada tahun 2004.
ADVERTISEMENT
"Ya, harusnya itu yang dipraktikkan karena ketika Ibu Mega menjadi presiden mampu melaksanakan pemilu langsung presiden-wakil presiden yang pertama dan dunia mengakui rakyat Indonesia mengakui itu pemilu yang paling demokratis," kata Hasto di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).
"KPU-nya independen, aparat penegak hukumnya netral," tambahnya.
Hasto menuturkan, seharusnya warisan Megawati dalam menciptakan demokrasi yang baik bukan hanya dipuji tapi juga ditiru Presiden Jokowi. Dia menuturkan Jokowi harus netral meskipun anaknya Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo.
ADVERTISEMENT
Namun, kata dia, para tokoh prodemokrasi justru melihat sebaliknya. Sebab, Jokowi dianggap tidak netral karena menunjukkan sikap berpihak kepada paslon 02 Prabowo-Gibran.
"Karena itulah terhadap beberapa penilaian beberapa tokoh prodemokrasi bahwa Pak Jokowi sepertinya telah berpihak bahkan di dalam debat kemarin sepertinya juga memberikan pembelaan kepada Pak Prabowo, itu seharusnya tidak dilakukan," tutup Hasto.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi putranya Gibran Rakabuming (kanan) menyalami warga di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rachman
Terkait debat capres 7 Januari, Jokowi memberikan penilaian—padahal dalam dua debat sebelumnya dia tak ada komentar. Jokowi menilai debat capres pekan lalu lebih menyerang personal karena itu dia meminta agar format debat dievaluasi supaya visi misi capres lebih diketahui publik.
Pernyataan ini dinilai pembelaan pada Prabowo yang dalam debat tersebut dinilai sejumlah analis kurang menguasai materi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan saat tampil dalam acara Kadin pada Jumat (12/1) pagi, Prabowo mengatakan Megawati memiliki jasa besar bagi bangsa dan negara.
"Saya juga terus terang saja, saya mengakui Ibu Megawati pun berjasa, pun berbuat yang banyak terus terang saja," kata Prabowo. Pada Pemilu 2009, Megawati dan Prabowo berduet sebagai capres-cawapres.