Hasto Soroti Calon KSAU Tonny Harjono: Jadi Pejabat Harus Dekat dengan Jokowi

30 Maret 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono saat pelantikan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono saat pelantikan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut saat ini banyak orang yang memiliki jabatan di Indonesia karena dekat dengan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pengisian jabatan bukan lagi berbasis kompetensi namun kedekatan dengan penguasa saat ini.
"Kemudian muncul lah hampir seluruh keluarga Pak Jokowi siapa yang dekat dengan Pak Jokowi untuk maju. Bahkan di dalam penempatan jabatan strategis pun kami melihat untuk menjadi pejabat Indonesia itu harus kenal Pak Jokowi dulu di Solo," kata Hasto dalam diskusi bertajuk 'Yang Waras yang Menang', Sabtu (30/3).
"Ini kan antiteknokrasi, apakah Solo betul-betul menjadi wahana penggemblengan," lanjutnya.
Ibu Negara Iriana mendampingi Presiden Jokowi meresmikan SPAM Semarang Barat, Kota Semarang, 23 Januari 2024 Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Hasto kemudian berbicara soal Pangkogabwilhan II TNI AU, Marsdya Mohamad Tonny Harjono, disebut-sebut menjadi calon kuat sebagai KSAU pengganti Marsekal Fadjar Prasetyo.
Ia menekankan, Tonny merupakan keluarga dari istri Jokowi, Iriana.
"Dan sekarang yang menjadi KSAU itu juga menikah sama saudaranya Ibu Iriana, ya Pak Tonny, Marsekal Tonny, itu istrinya meninggal kemudian dijodohkan oleh katanya Ibu Iriana, dan kemudian jadi saudaranya," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, praktik pemberian jabatan hanya berdasarkan kedekatan harus diminimalisir untuk menciptakan sistem yang baik.
"Sehingga ketika segala sesuatunya melihat Indonesia dalam perspektif pengalaman di Solo, maka ini anti terhadap meritokrasi tadi, diperburuk dengan anti terhadap hukum," tutup Hasto.
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan