Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Hasto Ungkap 4 Sikap Kritis PDIP yang Bikin Sosok 'Raja' Murka
18 Februari 2025 17:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kini harus berurusan hukum dengan KPK. Ia terjerat kasus dugaan suap Harun Masiku dan perintangan penyidikan. Hasto sudah menjadi tersangka KPK.
ADVERTISEMENT
Hasto melawan dengan mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Akan tetapi, perlawanan kandas setelah praperadilan ditolak hakim.
Meski begitu, Hasto kembali mengajukan gugatan praperadilan untuk kali kedua.
Hasto meyakini, kasus hukum yang menjerat dirinya sarat unsur politis. Ia pun menyinggung ada sosok 'Raja' di balik kasus ini.
"Apa yang dilakukan oleh penyidik KPK tersebut selain sangat intimidatif, tendensius, juga tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik di luarnya," kata Hasto dalam konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
"Dalam panggung besar politik di Indonesia, apa yang terjadi tidak bisa dilepaskan dari sikap-sikap politik yang saya sampaikan sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan. Sikap kritis itulah yang menciptakan hadirnya rasa tidak senang dalam diri seorang yang mengidentikkan dirinya sebagai “Raja”," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Hasto tidak menyebut secara gamblang siapa sosok raja yang dimaksud. Namun sosok raja sempat disinggung oleh Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia pada 2024. Bahlil meminta siapa pun tidak main-main dengan sosok 'Raja'.
Hasto lantas membeberkan ada 4 sikap kritis PDIP yang memicu 'Sang Raja' murka hingga berujung dirinya jadi tersangka KPK.
"Pembebasan dan kemerdekaan Palestina adalah komunike politik yang ditandatangani oleh pemerintah Republik Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 tersebut. Sikap ini terbukti benar," kata Hasto.
"Akhirnya bukan hanya Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan yang kokoh dalam prinsip, namun dunia pun kemudian mengutuk Israel atas kekejamannya di Gaza. Inilah Satyam Eva Jayate yang pertama," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya seluruh masyarakat sipil, mahasiswa, dan akademisi menolak hal ini. Inilah Satyam Eva Jayate yang kedua," ucap Hasto.
ADVERTISEMENT
"Sikap tegas Ibu Megawati Soekarnoputri terjadi juga karena ketaatan pada peraturan perundang-undangan. Apa yang terjadi di MK ini akhirnya tercatat sebagai titik paling gelap dalam sejarah demokrasi Indonesia. Inilah Satyam Eva Jayate, sebab konstitusi itu memiliki ruh, dan sekiranya dilanggar melalui abuse of power bisa menciptakan krisis," jelas Hasto.
"Bahkan bujuk rayu melalui Bansos pun dilakukan untuk “membius kesadaran rakyat”," tutur Hasto.
ADVERTISEMENT