Hasto Ungkap Strategi Megawati Umumkan Capres 2024

20 Maret 2023 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berikan arahan di Pendidikan Kaderisasi Perempuan. Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berikan arahan di Pendidikan Kaderisasi Perempuan. Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan mengapa sampai saat ini partainya masih belum menunjukkan tanda-tanda soal capres yang akan mereka dukung di Pemilu 2024. Menurutnya, saat ini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang menghitung kapan momentum yang tepat untuk mengumumkan pilihan mereka.
ADVERTISEMENT
"Ibu Mega [tak cuma] melakukan kalkulasi berdasarkan momentum politik, tapi juga ada peristiwa bersejarah yang melatarbelakanginya. Mengapa DPP jumlahnya 27, mengapa ketika beliau jadi presiden kabinetnya gotong royong. Ada aspek simbolisnya," kata Hasto kepada wartawan, Senin (20/3).
"Jadi momentum-momentum strategis itu hanya Bu Mega yang memutuskan, dan itu result dari berbagai aspek, termasuk kesiapsiagaan dari seluruh jajaran partai," imbuhnya.
Ketimbang membahas soal deklarasi capres yang jadi kewenangan penuh Megawati, Hasto menyebut, pihaknya kini masih fokus memenangkan PDIP di Pemilu 2024. Apalagi Pemilu 2024 adalah pemilu serentak yang tak hanya fokus pada pemilihan presiden dan wakil presiden saja.
"Pemilu ini kan bukan hanya bicara capres-cawapres. Pemilu itu saksinya, bagaimana anggota legislatifnya. Apakah sudah dipersiapkan dengan baik? Kemudian tim kampanyenya gimana, visi misinya. Ini satu kesatuan proses, enggak bisa dilepaskan hanya sosok calonnya saja," ucap Hasto.
ADVERTISEMENT
Hasto menegaskan, pihaknya bukan sedang menunggu waktu genting jelang penutupan pendaftaran untuk mengumumkan capres mereka. Saat ini masalah pengumuman capres itu memang sedang benar-benar dirumuskan oleh Megawati.
"Loh kalau dari pengalaman tahun 2014, Bu Mega kan progresif, mengumumkan duluan. Bahkan kepala-kepala daerah banyak yang kita umumkan duluan, contoh Sulawesi Selatan, Bali, itu diumumkan duluan daripada yang lain. Jadi last minute ini kan, suatu bentuk provokasi dalam bahasa halus, supaya didorong-dorong supaya cepat gitu. Bu Mega kan sosok yang kokoh, nggak mudah didorong-dorong, dipanas-panasin," tandasnya