Hasyim Ungkap Penyebab KPPS Meninggal di Pemilu 2019, Digaji Hanya Rp 500 Ribu

14 Februari 2022 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU Hasyim Asy'ari. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU Hasyim Asy'ari. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi II DPR fokus menanyakan strategi calon anggota KPU terkait kasus kematian petugas KPPS di Pemilu 2019 agar tak kembali terjadi. Calon anggota KPU petahana, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan penyebab kematian ratusan petugas KPPS pada Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Hasyim mengatakan, petugas KPPS memiliki durasi kerja lebih dari 8 jam setiap harinya. Namun, petugas KPPS hanya mendapatkan upah Rp 500 ribu.
"Selama ini anggota KPPS honornya Rp 500 ribu dengan durasi kerja yang begitu panjang melampaui 8 jam dan beban kerja dan tekanan-tekanan," kata Hasyim dalam uji kelayakan di Gedung DPR, Senayan, Senin (14/2).
"Oleh karena itu sekiranya nanti disetujui, kami mengajukan tambahan honor anggota KPPS supaya kemudian semangat," imbuhnya.
Hasyim menuturkan para petugas KPPS juga kelelahan karena sudah bekerja beberapa hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara. Sebab, lanjut dia, petugas juga harus memperhatikan logistik di TPS.
"Kenapa para penyelenggara pemilu badan Ad Hoc itu kelelahan dan wafat, pertama tentu saja karena beban kerja yang berat. Walaupun kerjanya sesungguhnya hanya 1 hari, ternyata KPPS kita bekerja beberapa hari sebelumnya karena menurut UU, H-1 logistik alat perlengkapan pemungutan suara harus tiba di KPPS," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kemudian penghitungan harusnya selesai satu hari, tidak bisa selesai satu hari. Nah, itu satu hal beban kerja," jelas Hasyim.
Hasyim menambahkan selain faktor kelelahan, petugas KPPS yang meninggal juga memiliki komorbid seperti hipertensi dan diabetes.
"Komorbid ada penyakit bawaan. Kalau kita baca dari beberapa lembaga tadi tingkatnya komorbid yang menjadi penyebab kematian adalah pertama hipertensi, kedua diabet. Paling utama ini," tandas Hasyim.