Hati-hati Penipuan Bermodus Tiket Murah DWP 2017

15 Desember 2017 7:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Line DJ hari pertama DWP 2017 (Foto: Caroline Pramantie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Line DJ hari pertama DWP 2017 (Foto: Caroline Pramantie/kumparan)
ADVERTISEMENT
Keinginan Dermawan Adjie (23) bersenang-senang di Event Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017 harus pupus. Sebab e-ticket DWP untuk 10 orang yang dibelinya dari seorang calo asal Bandung bernama Taufik Abdurahman, ternyata adalah tiket palsu.
ADVERTISEMENT
Pria asal Tangerang yang akrab disapa Adjie ini bercerita, ia tergoda membeli tiket dari Taufik, sebab harga yang ditawarkan hampir lima puluh persen lebih murah dari harga normal tiket yang dijual di agen-agen resmi.
"Lagi nyari tiket DWP murah, ketemu tuh di forum FB gitu ada penjual tiket DWP murah. Enggak resmi sih, tapi temen aku bilang itu bisa dipercaya. Temen aku itu juga udah beli ke Taufik itu," ucap Adjie kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (14/12) malam.
"Aku mau beli yang tiket 2 day pass GA itu kan kalau harga pre sale normal itu sekitar Rp 1,2 juta, nah kalau beli di dia ada paket 10 biji tiket, total harganya Rp 5 juta jadi aku tertarik," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Adjie mengaku awalnya sempat curiga dengan keaslian tiket 'harga miring' yang ditawarkan Taufik. Dia lalu mengajak Taufik bertemu tatap muka dengannya di Jakarta sekitar sebulan yang lalu.
"Aku ngajak ketemuan Taufik tanggal 10 November 2017 di Gandaria City Mall. Dia kan dari Bandung, nah dia mau ketemuan sama aku di Jakarta tapi dengan syarat diongkosin gitu, terus aku kasih dia Rp 500 ribu buat ongkos dia ke sini," jelas Adjie.
"Kita ngobrol, dia (Taufik) bilangnya lagi butuh uang. Dia bisa dapet tiket harga murah katanya 'pakai cara gue ada deh pokoknya' gitu dia bilang. Tapi dia meyakinkan tiket itu aman, dan dia nunjukin e-tiketnya kayak yang asli," imbuh dia.
E-ticket palsu DWP (Foto: Dermawan Adjir)
zoom-in-whitePerbesar
E-ticket palsu DWP (Foto: Dermawan Adjir)
Transaksi pembelian tiket pun dilakukan. Adjie membeli paket 10 tiket 2 day pass GA dari Taufik seharga Rp 5 juta. Pembayaran tiket tersebut dilakukan Adjie via ATM BRI atas nama Tini Rohmah.
ADVERTISEMENT
"Aku udah transfer Rp 5 juta ke ATM BRI atas nama Tini Rohmah, kata dia (Taufik) sih itu ATM ibunya. Tapi beberapa pembeli lainnya katanya sih disuruh transfernya ke rekening atas nama dia," ucap Adjie.
Satu bulan berselang, Adjie lalu mendatangi tempat penukaran e-ticket DWP yang resmi di Mal Gandaria City pada Rabu (13/12) malam untuk mencetak e-ticket yang dibelinya dari Taufik. Saat itulah penipuan tersebut terungkap.
"Penukaran e-ticket di Gandaria City itu tanggal 13 sampai 14 Desember, aku datang kessana sekitar pukul 19.00 WIB. Petugas tiketnya nanya tuh 'e-ticket atas nama siapa?' terus aku sebut nama Taufik itu, petugasnya senyum-senyum gitu," beber Adjie.
"Waktu di-scan (barcode tiketnya), ternyata enggak berlaku karena alasannya sudah dicetak orang lain. Aku baru ngerti dia itu menipu, dia ngejual 1 e-ticket (yang udah ditukar orang atau enggak berlaku lagi) ke banyak orang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Syok uangnya raib Rp 5 juta, Adjie tak sengaja 'curhat' dengan pembeli lainnya yang sedang mengantre penukaran tiket di lokasi itu. Tak disangka, ia justru bertemu dengan korban-korban penipuan Taufik lainnya di sana.
"Aku ketemu orang-orang yang juga ketipu tiket itu, ada tiga orang, terus kami inisiatif ngumpulin korban-korban lainnya. Kami cari di media sosial, Taufik itu ternyata jualannya di Instagram dan situs jual beli online juga. Singkat cerita, kami buat grup WhatsApp," kata Adjie.
Surat laporan penipuan tiket DWP (Foto: Dermawan Adjir)
zoom-in-whitePerbesar
Surat laporan penipuan tiket DWP (Foto: Dermawan Adjir)
Setelah berdiskusi singkat dengan sesama korban penipuan Taufik, Adjie pun memutuskan untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Adjie melayangkan surat laporan ke Polda Metro Jaya pada Kamis (14/12) dini hari dengan membawa sejumlah barang bukti.
ADVERTISEMENT
"Mulai dari bukti e-ticket yang dikirim Taufik sampai bukti transfer aku lampirkan. Laporan sudah diterima polisi, tapi kata polisi untuk BAP saja nunggunya bisa seminggu. Taufiknya sudah enggak bisa dihubungi nomornya diblokir," ucap Adjie.
"Seminggu nunggu polisi lama ya, sudahlah aku sama teman-teman yang ketipu ada 11 orang inisiatif mau mencari keberadaan orang itu. Informasi yang terakhir terlacak dia ada di daerah Sukajadi, Bandung, kami mau menyelesaikan baik-baik minta uang dikembalikan" tutup Adji.