Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Haul ke-14 Gus Dur Lahirkan 'Amanat Ciganjur' untuk Capres-Cawapres, Ini Isinya
16 Desember 2023 23:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Haul ke-14 Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur melahirkan sebuah tuntutan bagi 3 capres-cawapres yang akan berkontestasi di Pilpres 2024. Tuntutan itu dinamakan sebagai 'Amanat Ciganjur'.
ADVERTISEMENT
Amanat ini dibacakan oleh lima tokoh lintas agama. Mereka adalah eks Menag K.H. Lukman Hakim Saifuddin, Filsuf Dr. Karlina Rohima Supelli, tokoh agama Katolik Romo Benny Susetyo, dan tokoh agama Kristen Pendeta Gomar Gultom, serta Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Amanat itu nantinya akan dikirimkan ke KPU dan Bawaslu untuk disampaikan kepada para capres-cawapres.
Berikut bunyi 'Amanat Ciganjur' yang dibacakan:
Bismillahirrahmanirrahim
Bahwa kekuasaan politik pada hakikatnya adalah sarana manifestasi kemaslahatan, dalam wujud kesejahteraan dan tegaknya harkat-martabat umat manusia. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, kekuasaan perlu diawasi dan dibatasi agar tidak terjebak dalam otoritarianisme yang justru dapat menghancurkan tujuan baik dari kekuasaan itu sendiri. Demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga agar kekuasaan dapat terkendali dan terkelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Pemilu menjadi penting sebagai wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam demokrasi. Agar Pemilu dapat benar-benar menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan tersebut, maka dengan senantiasa memohon petunjuk dan perlindungan Tuhan yang Maha Kuasa, kami menyampaikan pesan dan amanat kepada penyelenggara, pengawas, peserta dan semua warga bangsa yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024,sebagai berikut:
1. Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan, dijalankan dengan penghormatan penuh terhadap Hak Asasi Manusia, dan menjadi sarana yang adil untuk memperjuangkan harkat dan martabat manusia Indonesia tanpa kecuali.
2. Pemilu 2024 harus diarahkan bagi terbentuknya pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama, tidak mementingkan kelompok tertentu, tidak meninggalkan dan meminggirkan satu pun elemen bangsa.
ADVERTISEMENT
3. Pemilu 2024 harus dijalankan secara berkeadaban dengan komitmen penyelenggaraan yang damai, jujur, adil, dan bermartabat. Peserta, penyelenggara, dan pengawas Pemilu, juga semua pihak dan segenap rakyat agar benar-benar mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan. Aparatur dan alat negara, termasuk aparat keamanan, aparat pertahanan, dan aparat penegak hukum harus terjaga netralitasnya.
4. Pemilu 2024 harus digunakan sebagai pengikat dalam mengatur berbagai perbedaan kepentingan dan keberagaman, menjaga nilai luhur, hak dan kemerdekaan seluruh warga bangsa yang telah dijamin dan diamanatkan oleh konstitusi sebagai warisan para pendiri bangsa. Pemilu 2024 harus menaati konstitusi sebagai pijakan utama.
5. Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai konsensus untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa berdaulat dan disegani, memiliki kemandirian dengan segala anugerah sumber daya manusia dan alam yang melimpah, serta memiliki jati diri dan kepribadian yang kuat di tengah peradaban global.
ADVERTISEMENT
Amanat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan pengharapan agar Pemilu 2024 dapat menjadi sarana kemaslahatan bangsa dan bukan sekadar lomba berebut kekuasaan semata yang pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran bagi bangsa kita.
Ciganjur, 16 Desember 2023
Hormat Kami,
Dr. (H.C.) Ny. H. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,Dr. (H.C.)
K.H. Lukman Hakim Saifuddin,
Dr. Karlina Rohima Supelli,
Romo Benny Susetyo,
Pdt. Gomar Gultom, M.Th.