Haul Syekh Abdul Wahab Rokan di Besilam, Langkat, Dihadiri UAS hingga 300 Zuriah

29 November 2023 6:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tausiyah Ustaz Abdul Somad (UAS) pada Seabad Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan, di Besilam, Langkat, Minggu (26/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tausiyah Ustaz Abdul Somad (UAS) pada Seabad Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan, di Besilam, Langkat, Minggu (26/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekitar 300 keturunan atau zuriah Tuan Guru Babusaalam Syekh Abdul Wahab Rokan al-Khalidi an-Naqsyabandi menghadiri silaturahmi di Madrasah Besar Babussalam (Besilam), Langkat, Sumatera Utara, Selasa (28/11). Kehadiran mereka merupakan bagian dari acara haul Syekh Abdul Wahab Rokan.
ADVERTISEMENT
Silaturahmi itu dibuka oleh Tuan Guru Syekh Zikmal Fuad. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai seminar.
Syekh Athardin Junaidi yang menjadi pembicara pertama menyampaikan materi 'Babusalam Dahulu, Kini, dan Masa Depan'. Seminra kemudian dilanjutkan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Zuriat (MPZ) Abdul Mun’in yang membawakan materi soal 'Sejarah Berdirinya MPZ'.
Tuan Guru Syekh DR Zikmal Fuad (kanan) menyerahkan sertifikat seminar kepada Tuan Guru Syekh Ismail Royan usai seminar dan silaturahim zuriat Syekh Abdul Wahab Rokan di Besilam, Langkat, Selasa (28/11). Foto: Dok. Istimewa
Selain itu, Pemimpin Pesatren Babussalam Riau, Syekh Ismail Royan juga ikut menyampaikan makalahnya berjudul 'Kolaborasi Pendidikan dan Tariqat Naqsabandiyh'. Syekh H Najib Effendi dan Asro Kamal Rokan juga ikut menjadi pembicara.
Dalam silaturahmi tersebut juga diluncurkan dua buku. Buku pertama Furu’ Zuriat Syekh Abdul Wahab Rokan, yang berisi nama-nama para furu’ (keturunan). Sedangkan buku yang kedua berisi tentang Syekh Abdul Wahab Rokan yang ditulis Prof. Dr. Mustafa Kamal Rokan.
ADVERTISEMENT
Kemudian juga diluncurkan website Zuriat Syekh Abdul Wahab Rokan.
Tausiyah Ustaz Abdul Somad (UAS) pada Seabad Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan, di Besilam, Langkat, Minggu (26/11). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, pada Minggu (26/11) Ustaz Abdul Somad (UAS) juga hadir memberi tausyiah dalam rangka haul Syekh Abdul Wahab Rokan. Ia berceramah soal 'Tareqat Naqsabandiyah di Babussalam'.
Selain tausiah dan seminar, haul dan seabad Syekh Abdul Wahab Rokan juga diisi berbagai kegiatan seperti Festival Berjanzi, Haflah Al Quran, Qasidah, Marhaban, dan Ratib Saman. Puncak haul rencananya akan digelar di Madrasah Besar Besilam pada Selasa (5/12) pulu 09.00-11.00 WIB.
Pada tahun-tahun sebelumnya, puncak haul dihadiri ratusan ribu jemaah dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Mengenal Syekh Abdul Wahab Rokan

Syekh Abdul Wahab Rokan lahir di Kampung Danau Runda, Rantau Binuang Sakti, Nagari Tinggi, Kabupaten Kampar, Riau. Ia meninggal pada 27 Desember 1926 di Besilam saat umur 115 tahun.
ADVERTISEMENT
Syekh Wahab merupakan ulama ahli fikih, seorang sufi, juga mursyid (pembimbing rohani) Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Riau, Sumatra Timur, hingga Malaysia, pada abad ke-19.
Sejak kecil, Syekh Abdul Wahab sudah hafal Al-Quran. Wahab belajar dari ayahnya dan sejumlah guru, di antaranya Tuanku Muhammad Shaleh Tambusai, Tuanku Haji Abdul Halim Tambusai, dan juga Syekh Muhammad Yusuf di Semenanjung Melayu selama dua tahun. Dari sini, Wahab menguasai ilmu bahasa Arab dan fikih.
Pada 1863, Wahab menunaikan ibadah haji ke Makkah sekaligus memperdalam ilmu-ilmu keislaman pada ulama-ulama terkemuka di Makkah, di antaranya mendalami Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah dengan gurunya Syekh Sulaiman Zuhdi di Jabal Abu Qubais, Makkah. Syekh Sulaiman Zuhdi pula memberi ijazah (pegesahan) untuk mengamalkan dan menyiarkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di tanah kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Syekh Sulaiman Zuhdi juga memberikan gelar Al-Khalidi An-Naqsyabandi di belakang nama Abdul Wahab Rokan.
Pada 1879, Syekh Abdul Wahab mendirikan perkampungan Babussalam di Langkat dari tanah yang diwakafkan Sultan Langkat, Sultan Musa al-Muazzam Syah. Hingga hari ini, perkampungan tersebut berdiri dan dikunjungi tokoh-tokoh nasional, di antaranya Abdurrahman Wahid, Joko Widodo, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.