Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Heboh Air Warga di Gunung Sindur Tercampur BBM, Berwarna Biru dan Mudah Terbakar
7 September 2023 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Air yang ada di permukiman warga Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, tercampur bahan bakar minyak (BBM ) jenis Pertamax. Air tersebut berwarna biru, berbau menyengat seperti bensin dan mudah terbakar saat disulut api.
ADVERTISEMENT
Video air berwarna biru ini viral di media sosial. Polisi pun langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
Setelah ditelusuri, diduga penyebab air bercampur Pertamax itu akibat adanya kebocoran penampungan BBM di bawah tanah. Lokasi SPBU dengan kawasan rumah warga memang dekat.
Pantauan di lokasi, antara jarak SPBU dan permukiman warga kurang lebih 300 meter. Sementara penampungan BBM di lokasi SPBU berada di dekat jalan raya yang berdekatan dengan permukiman warga.
Petugas SPBU di lokasi yang enggan disebut namanya mengakui meski ada rembesan ke mata air sumur warga, namun selama ini volume BBM di penampungan tidak pernah menyusut.
Air sumur warna biru
Air sumur warga saat diambil berwarna biru layaknya Pertamax. Warga bahkan mengetes air tersebut dengan membakarnya. Hasilnya air menjadi seperti bensin dan membuat api membesar.
Selain itu, warga juga memasukkan air tercampur bensin itu ke kendaraan roda dua dan terbukti mesin kendaraan tersebut hidup berjalan layaknya menggunakan BBM.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi langsung memasang garis polisi di sekitar penampungan air milik warga.
"Kami langsung memasang garis polisi di salah satu sumur rumah warga yang tercemar dan mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di area tersebut hingga penanganan yang di lakukan oleh pihak SPBU selesai," kata Kapolsek Gunung Sindur Kompol Budi Santoso kepada wartawan, Kamis (7/9).
Dari pendataan yang dilakukan, total ada 12 rumah warga yang airnya tercemar.
Selain polisi, Camat Gunung Sindur Dace Hatomi juga mendatangi lokasi yang dikeluhkan warga dan menindaklanjuti dugaan pencemaran akibat bocornya SPBU itu.
Dace mengimbau kepada warga untuk menjauhkan benda yang mudah terbakar di sekitar bibir sumur yang mengeluarkan aroma menyengat bahan bakar minyak itu.
ADVERTISEMENT
"Warga di RT 2 RW 5 untuk sementara tidak mengkonsumsi air sumur dikhawatirkan ada racun yang mengancam kesehatan mereka," ucapnya.
Salah seorang warga, Irsyad, mengungkapkan bahwa aroma BBM di sumurnya sudah bau sejak 7 tahun lalu. Namun, dia tidak berani protes dan terpaksa menutup sumurnya karena warna air sumurnya membiru menyerupai Pertamax.
Rencananya Dinas teknis seperti Dinas Lingkungan Hidup akan memeriksa permukiman warga yang tercemar termasuk SPBU yang diduga jadi sumber pencemaran.
Warga juga diimbau untuk tidak mengkonsumsi air yang tercemar untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.