Heboh Cabup Indramayu Nina Agustina Diadang saat Kampanye, Ancam Lapor Polisi

3 November 2024 13:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
Calon Bupati Indramayu nomor urut 03, Nina Agustina saat konferensi pers terkait insiden di daerah Sukra, Minggu (2/11/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Bupati Indramayu nomor urut 03, Nina Agustina saat konferensi pers terkait insiden di daerah Sukra, Minggu (2/11/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Beredar video di media sosial memperlihatkan calon Bupati Indramayu sekaligus petahana, Nina Agustina, mengalami insiden yang diduga pengadangan terhadap rombongannya. Kejadian itu terjadi saat dirinya akan melakukan kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Jumat (1/11).
ADVERTISEMENT
Nina mengungkapkan, rombongannya merasa diadang oleh sekelompok orang dari simpatisan paslon lain.
“Kalau gebrak mobil, saya kurang tahu, tapi kalau motor itu ada. Makanya saya kejar itu. Di video juga terdengar ada yang bilang ‘gebrak mobil ibu’,” jelas Nina dalam konferensi pers yang digelar di salah satu hotel di Indramayu, Sabtu (2/11).
Nina mengatakan, insiden tersebut bukanlah kejadian pertama. Ia menyebut, setidaknya sudah tiga kali rombongannya menghadapi gangguan serupa.
“Kejadian pertama saat saya ke Terisi, ada yang meneriakkan ‘dua dua dua’. Kami masih diam. Kemudian di Gabus, malam hari, tiba-tiba ada yang menyeberang dan mengarahkan kamera dengan kaus nomor dua,” ungkapnya.
Calon Bupati Indramayu nomor urut 03, Nina Agustina saat konferensi pers terkait insiden di daerah Sukra, Minggu (2/11/2024). Foto: kumparan
Dalam insiden di Sukra, Nina bahkan turun dari mobil untuk melerai para pendukungnya yang nyaris terlibat keributan.
ADVERTISEMENT
Ia turun agar ketegangan tidak semakin memanas dan menghindari terjadinya insiden yang bisa merugikan posisinya sebagai calon petahana.
“Saya turun ingin memberi pelajaran. Saya katakan, saya ini anaknya Da’i Bachtiar (mantan Kapolri). Saya juga masih Bupati Indramayu dengan SK hingga 2026. Saya khawatir jika mereka sengaja menabrakkan diri ke mobil, saya yang akan diperiksa dan kampanye saya bisa gagal,” jelasnya.

Nina Minta Lucky Hakim Temui Langsung Dirinya

Nina meminta paslon nomor 2, Lucky Hakim, yang juga mantan Wakil Bupati Indramayu, untuk bertemu dan menyelesaikan permasalahan secara langsung.
Ia menyayangkan adanya provokasi yang menurutnya bisa memecah belah masyarakat Indramayu.
“Saya tegaskan kepada Lucky Hakim, jangan sampai masalah pribadi ini merusak Indramayu yang sedang membangun. Saya siap berbicara untuk mencari solusi bersama,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

Ancam Lapor Polisi

Akibat insiden ini, Nina mengaku khawatir akan keselamatan dirinya dan relawan-relawannya. Ia berencana akan melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian setelah melihat adanya indikasi potensi ancaman kekerasan, termasuk miras yang ditemukan di lokasi.
“Saya langsung menghubungi Pak Dandim dan Pak Kapolres. Saya takut ada potensi serangan, seperti penyiraman air keras atau tindakan anarkis lainnya,” ungkapnya.
Terkait wacana laporan balik dari pihak paslon nomor 2, Nina menyatakan siap menghadapinya.
“Silakan jika mau melaporkan balik, justru akan semakin membuka aibnya kan sudah jelas di video sebelumnya sudah ada pengkondisian,” tegasnya.

Lucky Hakim Bantah

Lucky Hakim saat menerima berkas dari Ketua KPU Indramayu, Masykur yang sudah diterima dan lolos mengikuti Pilkada 2024 di Indramayu, 27 Agustus 2024. Foto: Panji Asmara/kumparan
Menanggapi hal itu, Calon Bupati Indramayu Nomor Urut 2, Lucky Hakim, membantah apa yang disampaikan Nina. Dia menyebut hal itu sebagai kebohongan besar.
ADVERTISEMENT
“Saya tegaskan, tidak ada pengadangan. Dalam video yang beredar, terlihat jelas bahwa rombongan Bupati Nina, yang dikawal patwal, bisa melaju tanpa hambatan. Mobil yang berhenti pun bukan karena diadang, melainkan memang berhenti sendiri,” tegas Lucky Hakim.
Lucky juga menyampaikan keberatannya atas label gerombolan yang disematkan pada para pendukungnya.
Menurutnya, para pendukungnya adalah masyarakat umum yang menginginkan perubahan, bukan gangster atau preman seperti yang dituduhkan.
“Pemilih saya adalah rakyat yang ingin perubahan, bukan kelompok preman. Ini adalah skenario yang seolah dibuat untuk melemahkan kami,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan kekecewaan atas penggunaan nama dirinya secara negatif, bahkan menilai peristiwa ini telah sampai pada tahap kriminalisasi.
“Nama saya disebut tiga kali oleh Bupati (Nina Agustina) dalam kejadian itu. Sementara masyarakat yang disebut sebagai ‘orang saya’ justru yang tampak menjadi korban intimidasi dalam video tersebut,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lucky Hakim saat menerima berkas dari Ketua KPU Indramayu, Masykur yang sudah diterima dan lolos mengikuti Pilkada 2024 di Indramayu, 27 Agustus 2024. Foto: Panji Asmara/kumparan
Lucky akan tetap mengedepankan langkah kekeluargaan terkait insiden ini, tetapi pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.
“Tim hukum kami sedang mengevaluasi apakah perlu ada tindak lanjut secara hukum atau cukup diselesaikan dengan cara kekeluargaan,” pungkasnya.
Lucky mengajak semua pihak untuk fokus pada perbaikan kesejahteraan masyarakat Indramayu, yang menurutnya saat ini tengah mengalami kesulitan ekonomi, terutama para petani yang dilanda kegagalan panen.
“Rakyat sedang susah, kita jangan justru menyalahkan dan memarahi mereka. Saya berharap ke depan, kita semua bisa lebih peka terhadap kondisi masyarakat,” tutup Lucky.

Sekilas Pilbup Indramayu 2024

Ada tiga paslon bertarung di Pilbup Indramayu. Mereka adalah Lucy Hakim-Syaefudin, Nina Agustina-Tobroni dan Bambang Hermanto-Kasan Basri.
Lucky-Syaefudin diusung Hanura, Buruh, NasDem, PKN, PPP dan Garuda. Sementara Nina Agustina-Tobroni diusung PDIP, PKB, Demokrat, PPP, PSI, Partai Ummat, Prima dan Garuda. Lalu Bambang-Kasan diusung Golkar dan Gerindra.
ADVERTISEMENT