Heboh Cuitan Komisaris BUMN Singgung Anies Baswedan Berujung Minta Maaf

27 Juni 2021 19:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:09 WIB
Kemal Arsjad Komisaris Independen Askrindo. Foto: Askrindo.co.id/manajemen
zoom-in-whitePerbesar
Kemal Arsjad Komisaris Independen Askrindo. Foto: Askrindo.co.id/manajemen
ADVERTISEMENT
Nama Kemal Arsjad, Komisaris Independen perusahaan BUMN PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), mendadak menjadi sorotan publik. Hal itu bermula dari cuitan kasar Kemal yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitannya pada Sabtu (26/7), Kemal menuliskan pernyataan pedas terkait statement Anies Baswedan soal penanganan corona di Jakarta. Cuitan itu ia unggah untuk mengomentari konten berita dari salah satu media nasional.
"Halah.... Kalau ketemu gw ludahin mukanya," tulis Kemal.
Cuitan itu kemudian discreenshot lalu disebarkan oleh sejumlah netizen. Kemal pun tak bisa lari dari kritikan warganet. Bahkan pengguna Twitter melaporkan unggahan itu kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Tak hanya sampai di situ. Sejumlah netizen juga mencari-cari jejak digital Kemal. Tangkapan layar cuitan lawas Kemal yang 'nyinyir' kepada Anies pun tersebar.
Di antaranya adalah komentar Kemal terkait anggaran 'lem aibon'. Dalam unggahan yang disebarkan warganet, Kemal sempat menuliskan kata-kata seperti 'bodoh' dan 'sampah' yang ditujukan kepada Anies.
ADVERTISEMENT

Kemal minta maaf

Setelah cuitannya viral dan menimbulkan pro dan kontra, Kemal pun akhirnya minta maaf. Permohonan maaf itu ia unggah melalui akun pribadinya.
Ia pun menjelaskan mengapa ia bisa mencuitkan kata-kata tersebut menanggapi pemberitaan soal Anies dalam menangani pandemi corona.
Berikut adalah pernyataan maaf Kemal,
Teman-teman yang baik, gelombang kedua covid membuat banyak yang terjangkit, termasuk banyak kerabat saya. Hingga saat ini mereka belum mendapatkan perawatan memadai dikarenakan BOR (Bed Occupancy Ratio) atau tingkat ketersediaan di RS sudah sangat minim di Jakarta. Beberapa sudah mencoba RS Swasta, namun statusnya masih waiting list. Bahkan di salah satu RS Swasta di area Lebak Bulus, Jakarta Selatan sudah mencapai waiting list nomer ke 80.
ADVERTISEMENT
Saya sangat sedih dan saya yakin teman-teman pasti sangat prihatin dengan kondisi ini.
Saat saya tengah sangat sedih dan prihatin, saya membaca pemberitaan yang menyebut DKI masih bisa menampung pasien COVID. Terus terang saya sangat kaget membaca berita tersebut karena saya sudah mengecek ke beberapa rumah sakit dan saya juga sudah meminta bantuan beberapa teman untuk bantu mengecek. Semua hasilnya nihil. Tidak ada tempat tidur tersisa untuk pasien covid. Akibatnya emosi saya terpancing, mengingat banyak kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik.
Saya sadar seharusnya saya dapat menahan diri. Dan untuk itu saya minta maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan tersebut
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang anak dan sebagai orang tua saya sungguh dapat merasakan betapa gundah dan khawatirnya keluarga saat ada salah satu anggota keluarga terkena covid. Saya yakin teman-teman yan biak juga merasakan hal itu.
Saya berharap dan berdoa pak anies mampu menjaga kinerja memberi rasa aman bagi warga Jakarta.
Sekali lagi minta saya maaf atas cuitan saya.
Semoga kita semua sehat dan terhindar dari covid.
Terima kasih
Kemal Arsjad