Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Heboh Guguran Awan Panas Merapi Berbentuk Petruk, Ini Penjelasan Pakar UGM
15 Maret 2023 18:27 WIB
·
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
Beredar foto dan video awan panas guguran Merapi menyerupai tokoh wayang Petruk di media sosial pada 12 Maret 2023. Fenomena ini ramai menjadi perbincangan di media sosial.
ADVERTISEMENT
Pakar Iklim dan Bencana UGM Dr Emilya Nurjani memberikan penjelasan. Menurutnya penampakan awan seperti ini terjadi karena adanya masa udara yang tidak stabil di sekitar gunung.
"Secara teori penampakan awan seperti tokoh wayang Petruk ini bisa muncul karena masa udara yang tidak stabil di sekitar Gunung Merapi sehingga menghasilkan bentuk awan yang berbeda dari awan-awan yang ada," kata Emilya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/2).
Faktor itu yang menghasilkan bentuk yang berbeda dari awan yang ada.
Terkait bentuk yang diartikan sebagai tokoh pewayangan Petruk, dia mengembalikan hal itu kepada masyarakat.
"Kembali pada kepercayaan masyarakat, jika lantas awan yang ada diartikan sebagai Petruk dan ada makna dibaliknya," jelas Dosen Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, jika dilihat dari bentuk dan elevasi awan maka awan tersebut masuk ke dalam awan cumulus yang mengandung hujan.
"Jika turun hujan, maka bersifat lokal," pungkasnya.