Heboh Heli TNI AD Disebut Angkut 'Sultan' ke Gunung Ungaran, ini Penjelasannya

24 April 2025 14:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helikopter Bell 412EPI TNI AD dan helikopter Black Hawk US Army saat melakukan evakuasi medis dalam puncak latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Helikopter Bell 412EPI TNI AD dan helikopter Black Hawk US Army saat melakukan evakuasi medis dalam puncak latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
TNI AD buka suara terkait video viral yang memperlihatkan helikopter mendarat di puncak Gunung Ungaran, Kabupaten Ungaran, Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/4).
ADVERTISEMENT
Namun, dalam video itu dinarasikan 'sultan naik helikopter ke atas gunung'. Sementara pendaki yang ada di puncak rama-ramai melihat bagaimana heli itu mendarat.
TNI AD mengatakan, ketika itu pihaknya memang sedang melakukan kegiatan latihan di Gunung Ungaran. Pendaratan helikopter merupakan materi kegiatan latihan Pusdik Penerbang Angkatan Darat.
"Saat itu kami sedang melaksanakan latihan untuk siswa perwira penerbang II (Dikpabang II TNI AD TA. 2025 ) dengan materi terbang daerah pegunungan salah satunya pendaratan di puncak bukit/gunung (pinacle)," jelas Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan, Kamis (24/4).
"Hal ini sejalan dengan silabus Dikpabang II yang telah menjadi program pendidikan," tutur Wahyu.
TNI AD menuturkan, Gunung Ungaran merupakan daerah latihan (South Area) dari Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Lokasi itu tidak jauh dari Pusdik Penerbad.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Gunung Ungaran merupakan tempat latihan Yonif 400 Banteng Raiders.
"Sekilas mengenai helikopter yang digunakan untuk latihan adalah jenis Helikopter Bell 412 EP-R, negara pembuatnya Amerika Serikat, tahun pembuatan 2012. Heli ini memiliki Daya Tampung: 15 personel (termasuk crew) dengan crusing speed 120 knots," ucap Wahyu.
Lebih jauh, TNI AD menekankan narasi yang disebut helikopter mengangkut 'anak sultan' dipastikan tidak berdasar. Seluruh alutsista TNI AD tidak bisa digunakan untuk kepentingan pribadi.
"Jadi tidak benar narasi yang mengatakan bahwa helikopter tersebut untuk mengantar sultan atau kegiatan lainnya," kata Wahyu.