Heboh Kisruh PMI di Semarang: Pimpinan Diminta Mundur; Suvenir Dihilangkan

27 Desember 2022 6:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Markas PMI Kota Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Markas PMI Kota Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
ADVERTISEMENT
Para pegawai Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang membuat petisi ke Komite Kode Etik PMI Kota Semarang, pada 8 November 2022.
ADVERTISEMENT
Mereka (sukarelawan, komunitas sukarelawan, dan koordinator relawan) menuntut pimpinan PMI Kota Semarang meminta maaf kepada relawan dan mengundurkan diri.
Ada 12 hal yang dilakukan pimpinan yang membuat mereka protes:
ADVERTISEMENT
Anggota Komite Etik PMI Kota Semarang, Wiwit Rejanto, mengatakan pihaknya telah menerima petisi tersebut dan akan menggelar rapat pleno untuk membahasnya.
"Iya (laporan sudah diterima), Komite Etik juga dapat tembusan dari relawan, karena tembusannya banyak, dari ranting dari pusat, provinsi, wali kota. Tanggal 27 Desember 2022 besok akan ada rapat pleno membahas ini," ujar Wiwit kepada wartawan, Senin (26/12).
Anggota Komite Etik PMI Kota Semarang, Wiwit Rejanto. Foto: Intan Alliva/kumparan

Komite Etik Turun Tangan Akan Panggil Pimpinan

Komite Etik Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang akan menggelar rapat pleno untuk membahas kisruh antara pimpinan PMI Kota Semarang dengan para pegawai dan relawan.
"Komite Etik akan memanggil kedua belah pihak yakni relawan dan pimpinan PMI Kota Semarang dalam rapat pleno, akan dimintai klarifikasi terkait permasalahan yang terjadi," kata Anggota Komite Etik PMI Kota Semarang, Wiwit Rejanto, Senin (26/12).
ADVERTISEMENT

Curhat Relawan PMI Semarang

Yoga, salah satu sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, turut menandatangi petisi yang meminta pimpinan PMI Kota Semarang minta maaf dan mundur.
Yoga mengaku kecewa dengan banyaknya kebijakan baru pimpinan tersebut.
"Sekarang suvenir seperti mug, kaus, kalender, itu dihilangkan. Fasilitas kesehatan juga dihilangkan padahal dulu ada fasilitas kesehatan khusus untuk pendonor. Mulai ada masalah sejak kepemimpinan yang baru, kalau yang dulu tidak ada masalah," ujar Yoga saat dihubungi kumparan, Minggu (25/12/2022).
Ia juga mempertanyakan, mengapa PMI justru mengundang artis ibukota Yuni Shara dengan budget fantastis. Sementara fasilitas bagi pendonor juga malah dikurangi.
"Malah buat acara besar ngundang artis denger-denger habis ratusan juta. Untuk ngundang Yuni Shara aja bisa, jadi perbandingannya dengan itu Yuni Shara," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, relawan juga mendapat sikap yang tak enak saat mempertanyakan keresahan mereka kepada pimpinan. Meski, jawaban dari pimpinan PMI Kota Semarang justru mengundang amarah.
"Ketika para relawan bertanya kenapa sudah tidak ada lagi fasilitas yang ada. Kemudian dijawab dengan kalimat yang tidak pas, seperti meremehkan relawan. Malah dijawab 'Anda sudah urun (menyumbang) berapa ke PMI, saya sudah menyumbang Rp 10 juta, berapa sih harga kalender saya ikut urun Rp 10 juta, kalian urun berapa," ucap Yoga menirukan jawaban pimpinan PMI.
Markas PMI Kota Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan

Mengejar Pimpinan PMI Semarang: Di Apel Tidak Terlihat, di Kantor Tidak Ada

Pimpinan PMI Semarang tidak terlihat pada acara Apel Gelar Pasukan Relawan PMI di halaman Kantor Gubernur Jateng pada pukul 09.00 WIB, Senin (26/12).
ADVERTISEMENT
Begitu pun di kantor PMI Semarang pada pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Kasubag Humas PMI Kota Semarang, Wahyudanti Novindra Putri, belum bisa berkomentar terkait konflik tersebut.
"Saya belum bisa berkomentar banyak. Saya belum bisa menyampaikan informasi apa pun karena sudah dibahas (internal)," kata Wahyudanti saat ditemui di kantornya, Senin (26/12).

Operasional Diklaim Tidak Terganggu

Wahyudanti mengklaim operasional kantornya tetap berjalan seperti biasa kendati muncul kisruh tersebut.
"Masih operasional seperti biasa, tetap pelayanan. PMI kan ada 4 unit, ada unit markas, unit diklat, unit klinik, dan unit donor darah. Semua tetap berjalan seperti biasa. Markas juga tetap memberikan layanan ambulans," kata Wahyudanti.
Ia juga memastikan stok darah dalam kondisi aman. Bahkan stok plasma konvalesen bagi penderita COVID-19 juga masih ada.
ADVERTISEMENT
"Stok darah semua aman," sebutnya.