Heboh Komentar Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

24 April 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi media sosial Facebook dan Instagram. Foto: Koshiro K/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial Facebook dan Instagram. Foto: Koshiro K/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin berkomentar soal Muhammadiyah yang tidak sejalan dengan pemerintah terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
ADVERTISEMENT
Dia berkomentar di unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin. Thomas menulis komentar terkait perbedaan Lebaran.
"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.
Status Thomas mendapat respons dari juniornya. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.
Thomas yang merupakan mantan kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu membenarkan bahwa komentar tersebut berasal dari unggahan di akun Facebooknya. Dia juga mengatakan AP Hasanuddin merupakan peneliti BRIN.
ADVERTISEMENT
"AP Hasanuddin itu junior saya di BRIN. Dia membalas komentar saya," ucap Thomas saat dikonfirmasi kumparan, Senin (24/4).
Prof. H. Thomas Djamaluddin, M.Si saat seminar Posisi Hilal Penentu Awal Ramadan 1443H/2022M. Foto: Youtube/@Bimas Islam TV
Thomas mengatakan saat ini sedang mengecek unggahan yang dikomentari dia dan AP Hasanuddin untuk mengetahui konteksnya. "Saya masih cari-cari ini diunggahan apa, tapi belum ketemu," jelasnya.
Menurutnya hingga saat ini pihak BRIN belum menghubungi Thomas dan AP Hasanuddin terkait masalah ini.
"Masalah komentar itu personal jadi diselesaikan sendiri oleh penelitinya," kata Thomas.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma'mu Murod mengecam postingan ancaman kepada warga Muhammadiyah tersebut.
"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd, Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri, Gus Menag @YaqutCQoumas, Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tokoh Muhamadiyah lainnya, Alpha Amirrachman juga ikut mengecam.
"Ini provokasi dan ancaman pembunuhan, bukan undangan debat satu lawan satu. Perlu ditindaklanjuti
@ListyoSigitP @DivHumas_Polri @YaqutCQoumas @Kemenag_RI
@brin_indonesia. Mengaku ilmuwan astronom tapi rasa troll..! Islam wasathiyah dan toleransi terhadap pluralitas keberagamaan juga ternyata masih jauh panggang dari api..!
Peleburan BPPT, LAPAN, LIPI, BATAN ke BRIN membuat sebagian petinggi2 sebelumnya kehilangan aktualisasi diri, bisa jadi banyak yg stress lalu cari perhatian. Tapi kalau sudah memprovokasi perpecahan umat bahkan memberikan ancaman pembunuhan ini sudah melewati batas..!" tulis Alpha di akun Twitternya.