Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Warga di Ciamis, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan sebuah botol yang diduga berisi tuyul . Benda tersebut ditemukan di belakang salah satu rumah warga Desa Sindangsari, Banjarsari, Ciamis. Pemilik rumah, Ibnu Kasir, menemukan botol tersebut pada Sabtu (29/2).
ADVERTISEMENT
Ibnu mengatakan, ia sedang memotong bambu di rumahnya saat menemukan benda misterius itu. Bambu tersebut rencananya akan dijadikan pagar. Tak selang lama memotong bambu, ia melihat botol tersebut.
"Pada saat melakukan aktivitas (potong bambu), terus berjalan saya melihat sebuah botol tertimbun oleh tanah, lalu saya ambil,” jelas Ibnu kepada kumparan, Selasa (3/3).
Setelah ia mengambil botol tersebut, Ibnu mencuci benda tersebut. Menurut pengakuannya, ia melihat dua makhluk, satunya menyerupai bayi berwarna merah. Ia tak bisa menyimpulkan makhluk di dalam botol tersebut.
"Ketika dicuci, sosok di dalam botol sangat jelas, dari jauh menyerupai bayi yang masih merah, sosok kedua memiliki wajah menyeramkan, hidung panjang, kedua telinga memanjang. Keduanya memiliki kaki dan tangan lengkap,” tambah Ibnu.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, sosok yang menyeramkan tersebut terlihat sedang memeluk sosok bayi.
Temuan ini kemudian membuat warga setempat geger. Masyarakat menilai sosok tersebut lebih mirip tuyul . Karena anggapan itu, Ibnu kemudian percaya. Meski begitu, ia lebih percaya jika dua sosok itu menggambarkan bayi dan jin.
"Wajahnya menyeramkan berbeda dengan manusia. Memang kita sebagai umat Islam harus percaya terhadap hal-hal gaib," jelas Ibnu.
Semenjak penemuan itu, rumah pria yang bekerja sebagai petani sekaligus guru mengaji itu kerap didatangi banyak tamu karena penasaran. Awalnya, hanya anak-anak saja, tetapi semakin lama banyak orang tua yang ingin melihat sosok tuyul dalam botol tersebut.
Terkait banyak tamu itu, ia menilai sebagai hal baik. Sebab, mereka datang untuk bersilaturahmi.
ADVERTISEMENT
"Sampai ada yang datang menawar ini barang tapi sih saya tolak,” tutup Ibnu.