Heboh Preman di Bekasi Palak Kopaska, Berujung Damai hingga Cium Tangan

20 September 2022 13:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi preman. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi preman. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ADVERTISEMENT
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan sekelompok diduga preman menggedor-gedor kaca mobil yang melintas di salah satu kawasan di Babelan, Bekasi.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, tampak para preman menggedor-gedor kaca mobil tersebut. Setelah dibuka, para preman itu meminta uang Rp 10 ribu. Pengemudi mobil itu lalu keluar menghampiri para preman, saat itu pengemudi mobil itu bersama rekannya yang mengenakan seragam TNI.
Belakangan diketahui, anggota TNI itu dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), salah satu pasukan elite TNI AL.
Melihat itu, sontak para preman terkejut dan sekejap langsung berubah sikap. Mereka meminta maaf pada anggota TNI itu sambil mencium tangannya.
Insiden itu direkam dari dalam mobil. Perekam dalam narasi yang beredar disebut merupakan istri dari salah satu anggota TNI tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Babelan Iptu Witrionaldi membenarkan hal itu. Dia mengatakan, kasus ini sudah berakhir damai.
ADVERTISEMENT
"Setelah dibawa dan kedua belah pihak sepakat damai, mereka semua sudah dilepaskan," kata Iptu Witrionaldi, Selasa (20/9).
Witrionaldi menyebut, kejadiannya terjadi pada Jumat (16/9) lalu di daerah Babelan, Bekasi. Atas kejadian itu pula, sebanyak 5 orang preman yang melakukan pemalakan langsung diamankan di Mapolsek Babelan keesokan harinya, Sabtu (17/9).
Prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL melakukan penyergapan musuh saat latihan operasi kontra teror maritim di kapal tongkang akomodasi Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Sementara untuk dua korban pemalakan, Witrionaldi menyebut bahwa mereka merupakan anggota TNI dari satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Korban disebut tidak membuat laporkan dan memilih berdamai dengan para pelaku. Meski begitu, kedua prajurit TNI itu berpesan kepada lima preman tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Sudah (selesai kasusnya)," kata Witrionaldi.