news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Heboh Puskesmas Beri Obat Kedaluwarsa ke Bayi, Walkot Bekasi Langsung Sidak

15 Maret 2025 9:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat paracetamol yang telah kedaluwarsa. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Obat paracetamol yang telah kedaluwarsa. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Bayi usia 8 bulan di Kampung Pulo Gede, Kecamatan Jakasampurna, Kota Bekasi, mengalami ruam diduga setelah mengonsumsi obat kedaluwarsa—pada botol tertera "ED Feb 23".
ADVERTISEMENT
Orang tua korban, berinisial NN, menceritakan bahwa awalnya ia membawa bayinya ke posyandu Kampung Pulo Gede, Senin (10/3), untuk pemeriksaan rutin dan imunisasi.
"Karena bayi panas seperti demam, dari bidan posyandu saya mendapatkan obat paracetamol. Memang panasnya turun tapi hari ini muncul banyak ruam di sekujur badan anak saya sampai leher," kata NN saat ditemui di rumahnya di Kampung Pulo, Rabu malam (12/3).
NN, ibu bayi korban obat kedaluwarsa. Dok: Ist.
NN pun membawa sang bayi ke RS Primaya. NN mendapati anaknya terkena alergi obat yang disinyalir berasal dari obat kedaluwarsa.
"Ke Primaya, saya ambil layanan umum dan dapat obat pereda alergi. Kalau dari puskesmas katanya butuh observasi lanjutan dan menyatakan obat dari Primaya sudah tepat tinggal dilanjutkan," kata NN.
ADVERTISEMENT
"Pihak puskesmas Rawa Tembaga Jakasampurna sempat datang ke rumah kami dan meminta maaf, dengan alasan banjir membuat distribusi obat tidak terkontrol dengan baik dan salah sortir," lanjutnya.

Wali Kota Bekasi Sidak

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, saat sidak ke Puskesmas Rawa Tembaga. Dok: Ist.
Atas kasus obat kedaluwarsa ini, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Rawa Tembaga, Jumat (14/3).
"Ini masalah nyawa, dan kita tidak bisa membiarkannya terjadi lagi," kata Tri.
Menurut Tri, seharusnya sudah terbentuk SOP yang menjadi tanggung jawab pihak puskesmas kepada pasien.

Penjelasan Puskesmas ke Wali Kota

Kepada Tri, Kepala Puskesmas Rawa Tembaga, Sari Manurung, menuturkan bahwa kesalahan terjadi karena bidan yang tidak memeriksa tanggal kedaluwarsa obat.
"Seharusnya kan ada penghapusan jika obat tersebut sudah kedaluwarsa, gunakan sistem supaya lebih otomatis, ada datanya dan tidak lagi manual," katanya.
ADVERTISEMENT
"Saya minta maaf kepada masyarakat, secara khusus kepada keluarga korban. Ini akan jadi evaluasi bagi kami secara menyeluruh," ujar Tri.