Heboh Snack KPPS Sleman Tak Layak, JCW Dorong Sisa Dana Dikembalikan

26 Januari 2024 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jogja Corruption Watch (JCW) menyayangkan konsumsi makanan ringan atau snack saat pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman tidak layak karena mirip snack saat takziah atau snack saat lelayu. Dari anggaran Rp 15 ribu, yang digunakan hanya Rp 2.500.
ADVERTISEMENT
"Uang sisa anggaran snack yang seharusnya Rp.15.000 tetapi diakui vendor cuma Rp. 2.500, maka sisanya yakni Rp. 12.500 harus dikembalikan ke yang berhak yakni KPPS. Segera diberikan haknya," kata Baharuddin Kamba, Aktivis JCW, dalam keterangannya, Jumat (26/1).
"Karena untuk mencari orang yang mau jadi KPPS itu susah-susah gampang," imbuhnya.
Total anggota KPPS Kabupaten Sleman berjumlah 24.199 orang dan anggaran untuk snack Rp 400 juta. PT Jujur Kinaryo Projo menang vendor pengadaan snack melalui e-katalog dan menyanggupi pembelian snack per boks Rp 15.000.
JCW mendorong adanya transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran bagi para penyelenggara Pemilu. Setiap pos-pos anggaran disampaikan ke publik ini sebagai bentuk transparansi.
"Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU agar lebih berhati-hati dalam memilih vendor atau pihak ketiga apalagi konsumsi dalam jumlah yang sangat besar," katanya.
ADVERTISEMENT
"Dipastikan dengan jumlah segede gaban, maka kemungkinan besar akan disubkontrakan lagi ke pihak lain. Ini menunjukkan bahwa penyedia jasa meskipun dalam E-katalog tidak menjamin tidak adanya kesalahan," sambungnya.
Ia meminta hal ini dievaluasi secara menyeluruh dan tuntas agar kasus serupa tak terulang.
"Jangan sampai kesannya mau untung banyak tapi justru merugikan orang banyak dalam hal ini KPPS," tutupnya.
Sebelumnya, anggota KPPS Sleman mengeluhkan sajian konsumsi yang diberikan kepada mereka. Hal ini viral di media sosial.
"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini ? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu @KPUSleman @Humas_KPUDIY @KPU_ID @IniSleman," tulis akun X @yourfutureasset.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota KPPS di Sleman yang enggan disebutkan namanya membenarkan foto-foto viral itu. Selain snack tersebut, mereka juga tidak diberi makan berat dan uang transportasi.
"Intinya cuma air mineral gelas, roti, sama keripik cemilan ringan itu satu. Uang transport, makanan besar nggak ada," ucapnya.
Hal senada juga dilontarkan anggota KPPS yang lainnya. Menurutnya, masalah ini sedang jadi pembahasan hangat di kalangan KPPS.
"Snack roti 1, sompia, air mineral gelas. Tidak ada uang transport. Kalau untuk anggaran Rp 15 ribu tidak layak," katanya.