Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sungai di kawasan Jalan Kalisari Damen, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, membuat heboh warga sekitar karena tiba-tiba diselimuti busa tebal berwarna putih pada Selasa (2/8).
ADVERTISEMENT
Terkait hari ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, busa atau buih tersebut keluar dari pompa pembuangan yang mengalir ke sungai.
Dia menjelaskan bahwa busa bersumber dari limbah rumah tangga seperti bekas air cucian, air mandi, dan sejenisnya yang menumpuk.
“Penyebab busa tersebut adalah limbah cair kegiatan dari rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai. Antara lain, minyak goreng, lemak, air bekas cucian baju dan cucian dapur, dan sebagainya,” kata Hebi Djuniantoro dalam keterangannya, Selasa.
Menurutnya, kemunculan busa itu karena terjadinya turbulensi atau pengadukan dari proses pemompaan.
“Ini karena proses pemompaan saja, maka Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal itu sebagai solusi untuk sanitasi atau pengolahan air limbah,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Hebi menuturkan, pada saat musim kemarau debit air yang sedikit menyebabkan polutan tersebut berkonsentrasi besar di sungai.
Sedangkan, pada saat musim hujan konsentrasi polutan menjadi kecil, karena terjadi pengenceran air hujan.
“Kita koordinasikan dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain untuk membuat IPAL rumah tangga komunal, sebelum masuk ke badan sungai,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pengecekan di lokasi dan mencari penyebab serta solusi terkait polutan tersebut.
“Pemkot Surabaya akan terus memperbanyak IPAL komunal untuk menghentikan polutan yang ada di rumah tangga. Seperti air bekas mandi, mencuci baju, WC, dan sejenisnya,” ujar Eri.