Heboh Tempat Wisata Rabbit Town di Bandung Diduga Plagiat

26 Maret 2018 13:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rabbit Town. (Foto: Instagram @rabbittown.id)
zoom-in-whitePerbesar
Rabbit Town. (Foto: Instagram @rabbittown.id)
ADVERTISEMENT
Warganet dihebohkan dengan tempat wisata baru yang ada di Jalan Rancabentang No 30, Ciumbuleuit, Bandung bernama Rabbit Town.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya, ada lebih dari 10 wahana selfie yang disedikan untuk pengunjung di tempat wisata seluas dua hektare ini. Mulai dari wishing wall, sticker room, dove garden, love lock, monkey groove, koi feeding, love light experience, bambi love, hingga rabbit villa.
Selain karena wahananya yang menarik, tempat wisata yang baru diresmikan tanggal 11 Januari 2018 ini juga menyita perhatian warganet karena desain interiornya yang diduga menjiplak hasil karya seniman luar negeri.
Hal itu bermula saat akun Twitter @sobatindi3 mengunggah beberapa wahana yang ada di Rabbit Town yang dijejerkan dengan hasil karya seniman luar negeri seperti The Obliteration Room karya Yayoi Kusama dan Urban Light karya Chris Burden.
Bahkan warganet beramai-ramai membandingkan desain interior yang ada di Rabbit Town dengan karya desainer luar negeri lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut kemudian menimbulkan beragam reaksi dari warganet lainnya.
"Meniru nggak apa-apa, tapi kalau sampai dikomersilkan dan tidak dicantumkan itu inspirasi dari karya aslinya, keterlaluan," ujar @rikiisugianto.
"Meniru dan mengambil inspirasi itu dua hal yang berbeda. Mereka jiplak karya orang lain murni karena "aesthetics" tapi menghiraukan value lain yang diproyeksikan dari karya itu sendiri. Not only is this blatant plagiarism, it also reduces the meaning these arts carry entirely," kata @deepfriedoreo.
"Bisa jadi si konseptor modal googling aesthetic doang, comot sana sini, bikin RAB, ngajuin ke pemilik modal, acc, tada! Jadilah ini cafe atau apapun namanya. Bisa dipastikan kalau konseptor tempat ini yang nggak kreatif. Bukan Bandungnya. Yang penting hits. Itu visi nya. Meski dengan menjiplak," kata @irraOCTAVIA.
ADVERTISEMENT
Selain pengguna media sosial di Indonesia, isu plagiat ini juga dikomentari oleh akun internasional, satu di antaranya ialah akun Instagram @diet_prada.
"Hai @rabbittown.id, memang keren apabila kamu membawa sedikit suasana LA ke Indonesia, namun dengan memblokir orang-orang yang men-tag @lacma di kolom komentarmu, sangatlah tidak cocok dengan gaya 'santai' karya Urban Lights milik Chris Burden," ujar @diet_prada.
kumparan (kumparan.com) sudah mencoba menghubungi pihak Rabbit Town namun hingga kini Rabbit Town tidak mau memberikan tanggapannya terkait isu plagiat tersebut.
"Mohon maaf, nggak bisa ngeliput tanpa seizin pihak kami. Harus kirim company profile terlebih dahulu.Di ACC-nya apa enggak bisa tunggu konfirmasi dari kami," kata pihak Rabbit Town melalui pesan WhatsApp. Saat ditanya lebih lanjut soal prosedur peliputan, dia tidak membalas.
ADVERTISEMENT