Heboh Video Oknum TNI Diduga Siksa Warga Sipil di Papua, Ini Kata Komnas HAM

23 Maret 2024 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi anggota TNI AD Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anggota TNI AD Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar video memperlihatkan sejumlah anggota TNI diduga menyiksa seorang warga sipil di Papua. Dalam video yang beredar tampak warga sipil itu dimasukkan ke dalam drum berisi air lalu disiksa oleh oknum TNI tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, Ketua Komnas HAM Atikne Nova Sigiro mengatakan, penganiayaan itu terjadi di Kab. Puncak, Papua Tengah. Pihaknya menyesalkan hal itu terjadi.
"Komnas HAM memperoleh informasi terkait video dugaan penyiksaan terhadap warga sipil di Papua yang viral di sejumlah media sosial. Berdasarkan informasi awal yang dikumpulkan Komnas HAM, peristiwa tersebut diduga terjadi di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah," kata Atikne dalam keterangannya, Sabtu (24/3).
"Komnas HAM menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut karena menambah rentetan korban kekerasan akibat konflik di Papua yang diduga merupakan penyiksaan oleh aparat," sambungnya.
Komnas HAM berharap pemerintah dan penegak hukum memproses kasus tersebut. Menurut Atikne perlu perubahan pendekatan terhadap permasalahan di Papua.
"Komnas HAM berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum melakukan proses penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap kasus tersebut. Komnas HAM terus mendorong agar pemerintah memperbaiki strategi pendekatan keamanan di Papua agar dapat meredam intensitas kekerasan dan untuk menghindari jatuhnya korban," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Respons Mabes TNI
Dihubungi terpisah Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut, pihaknya akan memeriksa oknum TNI yang terlibat dalam kasus itu.
"Diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI dan TNI saat ini sedang melakukan penyelidikan," katanya saat dihubungi.
Gumilar belum mengungkap identitas prajurit yang terlibat.
"Sudah (diperiksa), sekarang lagi berjalan untuk memastikan semuanya," tandasnya.