'Hello Kuala Lumpur' Mirip 'Halo-Halo Bandung', Kemlu: Tak Perlu Terlalu Reaktif

14 September 2023 18:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemlu RI buka suara soal lagu 'Hello Kuala Lumpur' yang diduga telah memplagiat lagu 'Halo-Halo Bandung' karya Ismail Marzuki.
ADVERTISEMENT
Lagu 'Hello Kuala Lumpur' yang diposting tahun 2020 oleh akun Youtube berbasis di Malaysia, Lagu Kanak TV, menjadi sasaran hujatan netizen Indonesia di media sosial pada pekan ini.
Merespons hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI yang baru, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak perlu bersikap terlalu reaktif.
Sebab, lagu 'Hello Kuala Lumpur' yang di bagian judulnya juga tertulis 'lagu patriotik Malaysia' itu bukanlah suatu klaim resmi pemerintah Malaysia.
Menurut Iqbal, masyarakat Malaysia yang memahami sejarah pasti dapat membedakan mana karya asli Indonesia dan mana hasil plagiat yang diubah ke versi Melayu.
"Sebetulnya PM Anwar Ibrahim sudah menyampaikan waktu itu kalau ada orang enggak paham bahwa Rasa Sayange itu adalah lagu Indonesia, berarti dia enggak hafal sejarah," ujar Iqbal dalam sesi jumpa pers di gedung Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/9).
Kembang api menyambut tahun baru 2020 di Menara Kembar, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (1/1). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Sehingga, sambung Iqbal, klaim sepihak yang beberapa kali terjadi dari sisi non-pemerintah Malaysia terhadap karya Indonesia ini bukan melambangkan bahwa Negeri Jiran tidak menghargai Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi samalah โ€” jadi itu posisinya pemerintah Malaysia sangat menghargai apa yang kita miliki gitu," ungkap Iqbal.
"Tapi ini kan urusan privat ya โ€” yang melakukan ini privat, bukan pemerintah, jadi enggak perlu juga pemerintah terlalu reaktif terhadap hal ini," sambung eks Dubes RI untuk Turki ini.
Berbeda dengan Kemlu, Kemendikbudristek telah mengambil langkah. Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengaku telah melayangkan protes ke YouTube terkait lagu 'Hello Kuala Lumpur' yang dinilai menjiplak lagu karya Ismail Marzuki 'Halo Halo Bandung'. Mereka meminta lagu tersebut di-take down.

Dihujat Netizen Indonesia

Lagu 'Hello Kuala Lumpur' di kanal Lagu Kanak TV diunggah pada 27 Mei 2020, tapi baru viral di kalangan netizen Indonesia baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Sejak Senin (11/9/2023), lagu ini telah hangat diperbincangkan di platform X lantaran netizen menyebut nada dan lirik lagu 'Helo Kuala Lumpur' mirip dengan Halo-Halo Bandung. Saat itu, video itu sudah ditonton 170 ribu kali.
Namun hari ini, jumlah views bertambah menjadi 286 ribu kali.
Selain 'Hello Kuala Lumpur', Lagu Kanak TV juga memposting lagu-lagu lain yang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia.
Contohnya seperti Belon Ku Ada Lima (Balonku Ada Lima), Lihat Kebunku (versi Indonesia ciptaan Ibu Sud), hingga Naik Kereta Api Tut Tut Tut (versi Indonesia Naik Kereta Api ciptaan Ibu Sud).
Di platform X, banyak netizen Indonesia yang mengecam dan menyebut Malaysia tidak kreatif lantaran sudah kesekian kalinya menjiplak atau mengeklaim karya asli Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Ngambil hak cipta lagi negara sebelah. Kemarin batik, angklung, sekarang malah lagu 'Halo-Halo Bandung' diklaim juga hak cipta," tulis seorang netizen.
Beberapa di antara mereka banyak menyinggung kentalnya sejarah di balik lagu Halo-Halo Bandung yang tidak boleh asal diklaim oleh negara asing.
"Padahal lirik asli Halo-Halo Bandung ini nunjukin sejarah penting Indonesia loh: 'Sekarang telah menjadi lautan api, mari Bung rebut kembali," ungkap netizen lainnya.