Helmy Yahya: Masyaallah, TVRI dan Jiwasraya Sungguh Berbeda

28 Januari 2020 15:39 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan direktur utama TVRI Helmy Yahya saat menghadiri RDP dengan Komisi I terkait pemecatan dirinya, Selasa (28/1), Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan direktur utama TVRI Helmy Yahya saat menghadiri RDP dengan Komisi I terkait pemecatan dirinya, Selasa (28/1), Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Helmy Yahya memberikan penjelasan kepada Komisi I DPR perihal pemecatannya sebagai Dirut TVRI oleh Dewan Pengawas (Dewas), Selasa (28/1). Dalam rapat tersebut, Helmy membantah tudingan Dewas bahwa TVRI bisa berakhir seperti Jiwasraya.
ADVERTISEMENT
Menurut Helmy, masalah yang dihadapi TVRI dan Jiwasraya adalah dua hal yang jauh berbeda. Helmy menjelaskan, sebenarnya pembayaran Liga Inggris sesuai dengan anggaran yang dimiliki TVRI dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Bagi Helmy harga program Liga Inggris masih bisa dibayar oleh TVRI.
"PNBP TVRI itu sekitar Rp 150 miliar, kami boleh ambil Rp 120 miliar kalau hanya membayar Liga Inggris seharga 2 juta dolar kecil, pasti kami bisa bayar," kata Helmy di ruang rapat Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Selasa (28/1).
Karena itu, Helmy mengatakan permasalahan TVRI dan Jiwasraya tak dapat dibandingkan. Proses pembayaran Liga Inggris, kata dia, hanya tertunda bukan gagal bayar seperti Jiwasraya.
"Kalau dianggap kami gagal bayar seperti Jiwasraya masyaallah sungguh dua perbandingan yang sangat berbeda. Jiwasraya itu gagal bayar, kami tunda bayar. PNBP kami datangnya di akhir tahun, begitu akhir tahun disetor ke kas negara kami tidak bisa ambil," kata dia.
Mantan direktur utama TVRI Helmy Yahya saat menghadiri RDP dengan Komisi I terkait pemecatan dirinya, Selasa (28/1), Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menurutnya, pihak Mola TV sebagai pemilik hak siar juga memahami kondisi tersebut. Ia menganggap tertundanya pembayaran program televisi hal yang wajar terjadi dalam bisnis.
ADVERTISEMENT
"Mola TV itu enggak apa, business as usual meleset dikit tidak ada masalah. Mola TV sangat maklum dan kami punya suratnya. Ini adalah business as usual," tutup dia.
Sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi I DPR, Dewas TVRI menyatakan salah satu alasan pemecatan Helmy karena tak ingin televisi berplat merah itu bernasib sama dengan Jiwasraya. Salah satu anggota Dewas, Pamungkas Trishadiatmoko, menjelaskan, alasan pemecatan Helmy Yahya karena tayangan Liga Inggris telah membuat utang TVRI membengkak.
"Saya akan sampaikan kenapa Liga Inggris itu menjadi salah satu pemicu gagal bayar ataupun munculnya utang skala kecil seperti Jiwasraya," kata Pamungkas di Ruang Rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1).
ADVERTISEMENT