Hendi Serang Taj Yasin soal Sertifikat Halal RPH di Debat Pilgub Jateng

10 November 2024 22:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon nomor urut 1 Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi bersalaman dengan paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen saat mengikuti Debat Publik Pertama Pilgub Jawa Tengah 2024 di Marina Convention Center, Semarang, Jateng, Rabu (30/10). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Paslon nomor urut 1 Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi bersalaman dengan paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen saat mengikuti Debat Publik Pertama Pilgub Jawa Tengah 2024 di Marina Convention Center, Semarang, Jateng, Rabu (30/10). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Gubernur Jateng nomor urut 1 Hendrar Prihadi alias Hendi sempat menyerang Calon Wakil Gubernur Jateng nomor urut 2 Taj Yasin alias Gus Yasin soal sertifikat halal di Rumah Potong Hewan (RPH) pada debat kedua Pilgub Jateng 2024.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gus Yasin mengatakan bahwa Kota Semarang yang pernah dipimpin oleh Hendi masih memiliki RPH yang tak bersertifikat halal.
“Saya tahu bahwa di Kota Semarang memiliki RPH akan tetapi memang di sini memang masih belum bersertifikat halal, maka memang di sini lah kami mengandalkan bahwa Provinsi Jawa Tengah, tadi yang saya sampaikan bahwa kita mendukung untuk ekonomi syariah,” ujar mantan Wakil Gubernur Jateng tersebut, Minggu (10/11).
Gus Yasin berujar bahwa di Jawa Tengah saat ia menjabat wakil gubernur, sudah memiliki program pemberian sertifikat halal untuk RPH di sana.
Hendi lalu menanggapi, ia bilang Semarang juga merupakan daerah di Jawa Tengah. Sehingga menjadi bagian dari tanggung jawab Gus Yasin yang saat itu merupakan Wagub Jateng.
ADVERTISEMENT
“Gus Yasin menyampaikan rumah pemotongan hewan di Jawa Tengah sudah punya sertifikat halal, rumah pemotongan hewan di Kota Semarang, mungkin maksudnya, zaman Pak Hendi tidak ada sertifikat halal,” ujar Hendi disambut sorakan penonton.
“Gus, Kota Semarang ini Jawa Tengah, artinya, kalau sampeyan sebagai Wakil Gubernur waktu itu melihat hal yang tidak baik di wilayah penjenengan tegur saja, apalagi saya kan santrinya jenengan,” sambungnya.
Menurutnya, dengan Yasin tak menegur soal sertifikat halal ini, maka perkembangan RPH bersertifikat halal terhambat. Hendi menyebut, Yasin hanya mendorong kelompok tertentu.
“Jadi, kemudian inilah yang membuat situasi tidak bisa berkembang dengan maju karena akhirnya yang didorong hanya kelompok-kelompok tertentu, Gus,” ucap Hendi.
Hendi pun menilai bila seluruh 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah bisa dirangkul oleh gubernurnya, maka permasalahan ini bisa segera diselesaikan.
ADVERTISEMENT
“Sehingga wilayah Jawa Tengah secara keseluruhan 35 kota-kabupaten yang Gus Yasin sudah punya potretnya, mana yang baik, tidak baik, mestinya nanti kalau kita bisa bareng-bareng kita perbaiki supaya semua bisa bersertifikat halal. Gitu ya, Gus,” tutupnya.