Hendi soal Pertemuan Kades yang Digerebek Bawaslu Semarang: Bukan Pendukung 01

25 Oktober 2024 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kader PDI Perjuangan Hendrar Prihadi (Hendi) (kiri) saat menghadiri pagelaran wayang kulit di Lempongsari Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kader PDI Perjuangan Hendrar Prihadi (Hendi) (kiri) saat menghadiri pagelaran wayang kulit di Lempongsari Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 01, Hendrar Prihadi atau Hendi, buka suara terkait dugaan pengerahan kepala desa di salah satu hotel bintang lima di Kota Semarang yang digerebek Bawaslu. Hendi menegaskan, pengerahan itu bukan untuk memihak dirinya dan Andika Perkasa.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas bukan pendukung 01. Pak Andika dan kami, teman-teman di partai dan relawan berjalan lempeng sesuai aturan, boleh dicek di Bawaslu apakah ada pelanggaran dari kita," ujar Hendi di kantor DPD PDIP Jateng, Jumat (25/10).
Meski ia tidak tahu persis terkait pengerahan tersebut, namun ia membenarkan memang ada pengerahan kades untuk mendukung paslon lain di Pilgub Jateng.
"Aku ini kan cuma wayang, ke kiri ke kanan, disuruh ketemu sana. Saya tidak tahu persis, tapi saya membaca dan melihat di medsos ada yang seperti njenengan tanyakan tadi," jelas dia.
Ia juga menyadari ada peran aktor politik yang mengerahkan kades untuk mendukung salah satu paslon. Sebab, pengerahan itu dilakukan secara masif.
ADVERTISEMENT
"Apa yang terjadi belakangan ini yang sekarang marak dan masif, di Semarang, Kades Kendal, Kades Pemalang, Kades Boyolali yang menurut saya ada yang mendesain. Siapa itu? Nanti tanya ke bagian hukum kita ya," kata mantan Wali Kota Semarang itu.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang menggerebek pertemuan sejumlah kepala desa di salah satu hotel bintang lima di Kota Semarang pada Rabu (23/10).
Acara yang dihadiri oleh 90 kades dari Kabupaten Pati, Rembang, Blora, Sukoharjo, Sragen, Kebumen, Purworejo, Klaten, Wonogiri, Cilacap, Brebes, Pemalang, Kendal, Demak dan Semarang itu, diduga merupakan acara konsolidasi pengerahan dukungan untuk salah satu calon di Pilgub Jateng.
"Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya reaksi mereka yang langsung membubarkan diri atas kehadiran Bawaslu Kota Semarang," kata Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, dalam keterangan yang diterima kumparan, Jumat (25/10).
ADVERTISEMENT
Menurut Arief, para kades itu mengaku hadir di acara tersebut untuk silaturahmi. Mereka berasal dari berbagai desa.
"Kades yang hadir mengaku kegiatan ini merupakan silaturahmi dan konsolidasi organisasi Paguyuban Kepala Desa (PKD) Se-Jawa Tengah dengan slogan Satu Komando Bersama Sampai Akhir dan sebagian Kades saat dimintai keterangan mereka mengaku berasal dari beberapa Kabupaten yang mana setiap wilayah mengirimkan dua orang perwakilan Kades tiap Kabupaten yakni Ketua dan Sekretaris," jelas dia.