Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala BIN Abdullah Mahmud Hendropriyono buka suara terkait dua anggota TNI yang gugur akibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Dua prajurit TNI yang gugur yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.
ADVERTISEMENT
AM Hendropriyono meminta pemerintah serius menangani konflik di Papua yang melibatkan KKB. Menurutnya, situasi di Papua saat ini tidak bisa dianggap enteng.
"Kita, saya, harapkan bisa menyadari ini, seluruh komponen rakyat Indonesia. Kita tidak hanya bisa bersandar pada pemerintah eksekutif dan legislatif," kata Hendropriyono di kawasan Medan Merdeka Utara, Senin (23/12).
"Dan kita harapkan bahwa jajaran pemerintah polhukam, pertahanan, semuanya kita ikut berpartisipasi permasalahan ini, jangan tenang-tenang saja," lanjutnya.
Hendropriyono mengatakan, peristiwa penembakan yang dilakukan KKB bukan lagi tindak kriminal biasa. Ia menilai, KKB merupakan pemberontak.
"Mereka ini adalah pemberontak. Masalah ini bukan kriminal saja, kalau kita terus berpegang di situ kenapa kita majukan tentara? Ini nanti membikin mereka punya amunisi untuk mengatakan bahwa ini kejahatan kemanusiaan, lihat saja tentara lawan orang sipil," jelas purnawirawan bintang empat itu.
ADVERTISEMENT
Hendropriyono juga meminta seluruh komponen masyarakat dan pemerintah terlibat aktif dalam upaya perdamaian di tanah Papua.
"Jadi jangan main-main, yang peka lah. Saya ingatkan, yang sensitif. Jangan kita ributkan sama persoalan di dalam yang enggak beres-beres," pungkasnya.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang petugas gabungan TNI dan Polri di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (17/12) pukul 15.00 WIT.
Dari informasi kumparan, KKB menyerang TNI dan Polri yang saat itu sedang memberi bantuan pada warga. Dua petugas gugur dalam peristiwa ini, yaitu Lettu (Inf) Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.